Saturday, 31 December 2016

Sanbenito, Topi Khas Tanda Muslim Telah Murtad Yang Dijadikan Simbol Perayaan Tahun Baru


Topi Tahun Baru yang berbentuk kon ternyata adalah topi dengan bentuk yang di sebut SANBENITO, yakni topi yang digunakan Muslim Andalusia (Sepanyol) untuk menandakan bahawa mereka sudah murtad dibawah penindasan Gereja Katholik Roma yang melaksanakan Pasitan Sepanyol.

Ketika kaum Frank yang beragama Kristian Trinitarian menyerang Negeri Muslim Andalusia. Mereka menangkap, menyiksa, membunuh dengan sadis kaum Muslim yang tidak mau tunduk kepada mereka.

Mereka kaum Kristian Trinitarian membentuk lembaga yang bernama Inkuisisi. Sebuah lembaga dalam Gereja Katholik Roma yang bertugas melawan ajaran sesat, atau mahkamah atas seseorang yang didakwa bidaah. Dan dalam hal ini yang dimaksudkan sesat / bidaah adalah MUSLIM!

Adalah sebuah pakaian yang diberi nama SANBENITO, pakaian dan topi khas yang dipakaikan kepada tawanan muslim yang telah menyerah dan mau conferso (confert / murtad).

sanbenitoPakaian ini untuk membezakan mereka (para converso) dengan orang-orang lain ketika berjalan di tempat-tempat umum di Andalusia yang pada masa itu telah takluk di tangan Ratu Isabella dan Raja Ferdinand.

SANBENITO adalah sebuah pakaian yang menandakan bahawa seorang muslim di Andalusia ketika itu telah MURTAD.

Kini, 6 abad setelah peristiwa yang sangat sadis tersebut berlalu, para remaja muslim, anak-anak muslim justru memakai pakaian SANBENITO untuk merayakan TAHUN BARU MASEHI dan merayakan ULANG TAHUN.

Meniup trompet-trompet ala topi SANBENITO di saat pergantian tahun.

Perayaan-perayaan yang sama sekali tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah yang justru nyata-nyata berasal dari kaum Kafir.

Kaum yang telah merampas kejayaan Muslim Andalusia, dan menghancurkan sebuah peradaban maju Islam, Andalusia.

Setelah kita tahu sejarah ini, apakah kita masih sanggup memakai SANBENITO? atau membiarkan anak-anak, adik-adik, sahabat-sahabat kita memakainya? padahal 6 abad yang lalu, SANBENITO adalah pakaian tanda seorang MUSLIM TELAH MURTAD.

sumber eramuslim.com


from Detik Islam http://ift.tt/2hXfBhM
via Masa Untuk Islam

Tahun Baru Masehi : Sejarah Kelam Penghapusan Jejak Islam


Dalam beberapa hari ke depan, tahun 2014 akan segera berganti, dan tahun 2015 akan menjelang. Ini tahun baru Masehi, tentu saja, kerana tahun baru Hijriyah telah berlaku beberapa bulan yang lalu. Bagi kita orang Islam, ada apa dengan tahun baru Masehi?

Sejarah Tahun Baru Masehi

Tahun Baru pertama kali dirayakan pada tanggal 1 Januari 45 SM. Tidak lama selepas Julius Caesar dinobatkan sebagai maharaja Rom, ia memutuskan untuk menukar kalendar tradisional Rom yang telah diwujudkan sejak abad ketujuh SM. Dalam merekabentuk kalendar baru ini, Julius Caesar dibantu oleh Sosigenes, seorang ahli astronomi dari Iskandariah, yang menyarankan agar penanggalan baru itu dibuat dengan mengikuti revolusi matahari, sebagaimana yang dilakukan orang-orang Mesir.

Satu tahun mengikut perkiraan baru itu dikira sebanyak 365 seperempat hari dan Caesar menambah 67 hari pada tahun 45 SM sehingga tahun 46 SM bermula pada 1 Januari. Caesar juga memerintahkan agar setiap empat tahun, satu hari ditambahkan kepada bulan Februari, yang secara teori boleh mengelakkan penyimpangan dalam kalendar baru ini. Tidak lama sebelum Caesar terbunuh di tahun 44 SM, dia menukar nama bulan Quintilis dengan namanya, iaitu Julius atau Julai. Kemudian, nama bulan Sextilis diganti dengan nama pengganti Julius Caesar, Maharaja Augustus, menjadi bulan Ogos.

Perayaan Tahun Baru

Pada masa ini, tahun baru 1 Januari telah dijadikan sebagai salah satu hari suci umat Kristian. Namun kenyataannya, tahun baru sudah lama menjadi tradisi sekular yang menjadikannya sebagai hari cuti umum kebangsaan untuk semua warga Dunia.

Pada mulanya perayaan ini dirayakan baik oleh orang Yahudi yang dihitung sejak bulan baru pada akhir September. Selanjutnya menurut kalender Julianus, tahun Romawi bermula pada tarikh 1 Januari. Paus Gregorius XIII mengubahnya menjadi 1 Januari pada tahun 1582 dan hingga kini seluruh dunia merayakannya pada tanggal tersebut.

Perayaan Tahun Baru Zaman Dulu

Seperti kita ketahu, tradisi perayaan tahun baru di beberapa negara terkait dengan ritual keagamaan atau kepercayaan mereka-yang tentu saja sangat bertentangan dengan Islam. Contohnya di Brazil. Pada tengah malam setiap tanggal 1 Januari, orang-orang Brazil berbondong-bondong menuju pantai dengan pakaian putih bersih. Mereka menaburkan bunga di laut, mengubur mangga, pepaya dan semangka di pasir pantai sebagai tanda penghormatan terhadap sang dewa Lemanja-Dewa laut yang terkenal dalam legenda negara Brazil.

Seperti halnya di Brazil, orang Romawi kuno pun saling memberikan hadiah potongan dahan pohon suci untuk merayakan pergantian tahun. Kebelakangan ini, mereka saling memberikan kacang atau syiling lapis emas dengan gambar Janus, dewa pintu dan semua permulaan. Menurut sejarah, bulan Januari diambil dari nama dewa bermuka dua ini (satu muka menghadap ke depan dan yang satu lagi menghadap ke belakang).

Sedangkan menurut kepercayaan orang Jerman, jika mereka makan sisa hidangan pesta perayaan New Year 's Eve di tanggal 1 Januari, mereka percaya tidak akan kekurangan pangan selama setahun penuh. Bagi orang Kristian yang majoriti menghuni belahan benua Eropah, tahun baru masehi dikaitkan dengan kelahiran Isa Al-Masih atau Isa al-Masih, sehingga agama Kristian sering disebut agama Masehi. Masa sebelum Yesus lahir pun disebut tahun Sebelum Masehi (SM) dan sesudah Yesus lahir disebut tahun Masehi.

Pada tarikh 1 Januari orang-orang Amerika mengunjungi sanak-saudara dan teman-teman atau menonton televisyen: Parade Bunga Tournament of Roses sebelum lumba futbol Amerika Rose Bowl dilangsungkan di Kalifornia; atau Orange Bowl di Florida; Cotton Bowl di Texas; atau Sugar Bowl di Lousiana. Di Amerika Syarikat, kebanyakan perayaan dilakukan malam sebelum tahun baru, pada tanggal 31 Disember, di mana orang-orang pergi ke pesta atau menonton program televisyen dari Times Square di tengah-tengah kota New York, di mana banyak orang berkumpul. Pada saat loceng tengah malam berbunyi, siren dibunyikan, kembang api diletupkan dan orang-orang menerikkan "Selamat Tahun Baru" dan menyanyikan Auld Lang Syne.Di negara-negara lain, termasuk Indonesia? Sama saja!

Bagi kita, orang Islam, merayakan tahun baru Masehi, tentu saja akan semakin ikut andil dalam menghapuskan jejak-jejak sejarah Islam yang hebat. Sementara beberapa minggu yang lalu, kita semua sudah melewati tahun baru Muharram, dengan sepi tanpa gemuruh apapun.

sumber eramuslim.com


from Detik Islam http://ift.tt/2iPeDnR
via Masa Untuk Islam

Friday, 30 December 2016

Kemunculan Dajjal, Tandanya Sudah Terjadi?


AKAN ada beberapa tanda yang kita dapati sebelum Dajjal berada di tengah-tengah kita. Ya, sosok bermata satu, yang mempunyai tulisan "kaafir" di keningnya ini memang mempunyai misi yang paling berbahaya. Maka, Rasulullah ﷺ mewanti-wanti kepada kita, dengan mempersiapkan diri sebelum kedatangannya.

Rasulullah ﷺ memberikan kabar kepada kita bahawa sebelum Dajjal tiba, akan terjadi kemarau panjang. Ya, sekurang-kurangnya selama tiga tahun berturut-turut kemarau tersebut berlaku. Nah, sebelum ini akan terjadi kekeringan yang begitu dahysat. Hingga, sebebkan banyak orang kesulitan mencari air bersih. Dan tahukah anda, bahawa tanda ini sudah mula berlaku?

Dalam islamidia.com dijelaskan kisah Tamim Ad-Dari, keluarnya Dajjal di tandakan dengan keringnya tasik Thabariyyah (Tiberias), keringnya mata air Zughar, dan pohon kurma Baisan tidak berbuah lagi. Dan jika kita mengikuti perkembangan maklumat terkini tentang tiga petanda tersebut, sudah nyata berlaku.

Sudah dua tahun ini, pohon kurma di Baisan tidak berbuah lagi. Diikuti dengan semakin minusnya mata air Zughar. Dan yang paling mengejutkan adalah surutnya air di tasik Tiberias di Israel sudah sangat membimbangkan.

Sedemikian, sehingga kerajaan Israel sibuk mencari sumber air lain. Salah satunya perancangan penyulingan air laut. Seperti telah disebutkan di atas, bahawa dalam hadis lain dikatakan bahawa Dajjal akan keluar dari sarang ditanda setelah terjadi kemarau dan kekeringan selama kurun 3 tahun.

Oleh sebab itu, bukan lagi masanya kita hanya mementingkan dunia. Sebab, usia bumi ini sudah semakin tua. Ia sudah mulai lelah menjadi pijakan manusia. Terlebih ketika manusia itu berbuat kerosakan. Hal ini terbukti dengan banyaknya bencana yang berlaku. Maka, memperbaiki diri, lebih dekat pada Allah adalah penyelesaian terbaik untuk kita saat ini. Wallahu 'alam.

sumber islampos.com


from Detik Islam http://ift.tt/2hBhK4Q
via Masa Untuk Islam

Mee Kuning Pembunuh! Sila sebarkan!


Orang kita, beza 10-20 sen pun kadang kala berkira, dan sanggup membeli dari sumber yang tidak halal dan bersih. Banyak kos yang harus ditanggung oleh orang kita apabila hendak membuat mee dalam skala besar. Sokonglah pembuat mee kita yang berjuang untuk menyediakan makanan yang HALAL TOYYIBAN, walaupun mungkin lebih mahal sedikit..




from Jom Dakwah http://ift.tt/2ig8h3N
via Kuliah Islam

Fadhilat Dan Khasiat Tiga Ayat Akhir Surah Al-Hasyr

بِسۡـــــــــمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡـمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّد وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ

3 Ayat Terakhir Surah Al-Hasyr.
Tiga ayat akhir Surah Al-Hasyr mengandungi fadhilat dan khasiatnya yang tersendiri. Ianya mempunyai ‘Asma ul Husna’ yang paling agung pada enam aat terkhir dari surah Al-Hasyr. Penyebutan nama-nama Allah yang paling indah yang mengkisahkan sifat-sifat-Nya yang menjadikan-Nya Tuhan. Dia Maha Pencipta dan yang selayaknya disembah. Hanya dengan mengingati Allah maka hati kita dilatih menjadi sedar dan insaf kerana kita ini hamba-Nya.


Apabila diamalkan membaca tiga ayat akhir Surah al-Hasyr (Ayat 21-24) selepas Subuh dan Asar atau pada waktu pagi dan petang, ia akan;

1.      Mendapat rahmat Allah سبحانه وتعالى.
2.      Allah سبحانه وتعالى menyeru para malaikat agar sentiasa berselawat kepadanya.
3.      Jika meninggal dunia pada hari itu, dia diumpamakan mati syahid.
4.      Dimudahkan memasuki syurga selepas meninggal dunia kelak.
.
Dalil mengenai keistimewaan 3 ayat akhir Surah Al-Hasyr

1)      Daripada Fadhil Ibnu Yassar Al-Muzani r.a berkata: Nabi  telah bersabda : “Sesiapa membaca ketika bangkit subuh “A’uuzubillahis-Sami’il-‘alimi-Minas-Syaitanir-Rajim.” Kemudian membaca tiga ayat akhir surah Al-Hasyar maka Allah سبحانه وتعالى mewakilkan 70 malaikat berselawat ke atasnya hingga ke petang. Begitu juga waktu petang dan jika dia meninggal hari itu dikira mati syahid.”

2)      Rasulullah  bersabda: “Sesiapa yang membaca ayat akhir surah al-Hasyr, baik malam mahupun siang, lalu dia meninggal dunia pada hari itu, maka ia berhak masuk syurga.” (Hadis Riwayat Al-Baihaqi)

3)   Rasulullah  bersabda: “Sesiapa yang membaca 3 ayat terakhir surah al-Hasyr, maka Allah سبحانه وتعالى mempertaruhkannya kepada tujuh puluh ribu malaikat yang berselawat kepadanya sehingga masuk waktu petang. Apabila dia meninggal pada hari itu, ia meninggal sebagai seorang syahid. Dan sesiapa membaca di waktu petang, adalah dia di tempat yang telah diterangkan itu.” (Hadis Riwayat At-Tirmizi r.a.)


Walaupun hadis di atas dianggap lemah tetapi kita boleh meyakini dan mengamalkannya dengan berkat ‘Asma ul Husna’ yang terkandung di dalamnya dan tujuan beramal dengan Kalamullah. Hanya dengan  membaca tiga ayat akhir surah Al-Hasyr (ayat 22 – 24)yang mudah ini, para malaikat akan berselawat. Semoga dengan berkat keikhlasan bacaan itu, kita mendapat syafaat selawat tersebut untuk membantu kita memasuki jannah kelak. InsyaAllah.
.
.
والله أعلم بالصواب
.
.
Artikel Berkaitan:
Makna Asmaul-Husna  (Klik Di Sini)
.
.
وَالسَّلاَمُ عَلَيْكَمْ وَرَحْمَةُ اللهُ وَبَرَكَاتُه
.


from Jom Dakwah http://ift.tt/2iMYu22
via Kuliah Islam

Kajian Saintifik Buktikan Sembelihan Islam Kaedah Terbaik

بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّد وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ

Kajian Saintifik Buktikan Sembelihan Islam Kaedah Terbaik .
Aidiladha atau Hari Raya Korban diraikan oleh semua Umat Islam seluruh dunia sebagai suatu manifestasi kepada semangat pengorbanan tinggi dan tanda ketaatan kepada Allah سبحانه وتعالى. AidilAdha pastinya akan menyaksikan pelaksanaan ibadat korban yang menjadi satu amalan yang amat dituntut sebagai memperingati pengorbanan Nabi Ibrahim A.S. dan anaknya Nabi Ismail A.S..

Firman Allah سبحانه وتعالى:
فَكُلُوا مِمَّا ذُكِرَ اسْمُ اللَّـهِ عَلَيْهِ إِن كُنتُم بِآيَاتِهِ مُؤْمِنِينَ ﴿١١٨﴾
“Maka makanlah dari (sembelihan binatang-binatang halal) yang disebut nama Allah ketika menyembelihnya, jika betul kamu beriman kepada ayat-ayatNya.”
(Surah Al-An‘am Ayat118)
.
Dan Sabda Rasulullah “Sesungguhnya Allah mewajibkan untuk berbuat baik terhadap sesuatu. Oleh kerana itu, jika kamu membunuh, perbaikkanlah cara membunuhnya, apabila kamu menyembelih maka perelokkanlah cara penyembelihannya serta tajamkanlah pisaunya dan mudahkanlah penyembelihannya itu.” (Hadith Riwayat Muslim)
.
.
Tanggapan Barat

Malangnya musuh-musuh Islam menggunakan isu sembelihan korban sebagaialasan keganasan umat Islam. Masyarakat barat termasuk aktivis hak asasi haiwan menganggap perbuatan menyembelih haiwan yang dilakukan umat Islam mempamerkan sikap tidak berperikemanusiaan kerana banyak darah tertumpah ke bumi terutama ketika amalan korban pada Aidiladha.

Malah, ketika kempen keganasan sibuk dilancarkan oleh Barat, mereka menggunakan alasan amalan korban ini sebagai satu daripada hujah mereka bagi membuktikan betapa Islam mengajar umatnya menjadi ganas. Kononnya disebabkan amalan menyembelih binatang, ada umat Islam yang berani menyembelih manusia.

Di Barat, undang-undang mereka memperuntukkan supaya haiwan dikenakan kejutan elektrik di kepala bagi memastikan haiwan itu pengsan terlebih dulu sebelum ia dibunuh. Kononnya tindakan mereka itu bertujuan untuk menghalang binatang berasa sakit sebelum ia mati.
.
.

Apakah pandangan Barat ini benar?


Kaedah penyembelihan secara Islam yang dikatakan menyeksa haiwan itu, telah lama ditentang oleh para cendkawan dan saintis mereka sendiri. Hasil kajian oleh pakar barat mengakui bahawa banyak kebaikan penyembelihan secara Islam.
 .
.

Sains Akui Kelebihan Sembelihan Mengikut Cara Islam


1.  Pada awal 1927, seorang saintis Jerman Bongart dengan pasukannya melakukan kajian menyeluruh tentang ritual pemotongan anak lembu dan mencapai kesimpulan bahawa jika amalan sembelihan dilakukan dengan betul, maka tidak ada kekejaman yang dijumpai.

2.   Pada tahun 1964, Sarjana Eropah lain seperti Spoerri mempunyai keyakinan yang sama ketika dia membuat kajian tentang sembelihan ritual sekitar 50 haiwan dalam makmal. Amalan sembelihan tidak menunjukkan rasa sakit seperti pembunuhan dengan menggunakan  elektrik atau gas.

3.  Profesor Wilhelm Schulze dan rakannya, Dr Hazim di Jabatan Perubatan Veterinar, Universiti Hannover, Jerman, mencari kaedah terbaik proses mematikan haiwan bagi mendapatkan daging yang bersih dan segar.
.
.

Kajian Profesor Wilhelm Schulze dan Dr Hazim

.
Kajian Profesor Schulze dan Dr Hazim itu bertajuk, `Cubaan untuk mengesan kesakitan dan rasa sedar mengikut kaedah konvensional dan agama ketika menyembelih lembu atau kambing’.

Dalam kajian itu, beberapa alat pengesan dipasang di pelbagai tempat pada otak haiwan kajian tersebut. Alat itu dimasukkan menerusi pembedahan khas dan haiwan terbabit dibiarkan untuk pulih selama beberapa minggu.
.
Beberapa ekor haiwan itu disembelih mengikut kaedah Islam menggunakan tindakan pantas, memotong urat leher dengan pisau tajam. Beberapa ekor haiwan lain dibunuh mengikut kaedah barat menggunakan Pistol Kejutan (CBP).

Ketika ujian dijalankan, rekod electroencephalograph (EEG) dan electrocardiogram (ECG) dicatatkan bagi mengetahui keadaan otak dan jantung semua haiwan terbabit ketika proses penyembelihan secara Islam dan kaedah CBP dilaksanakan Barat.
.
.
A.  Hasil Kaedah Islam

Hasil ujian menurut kaedah sembelihan Islam mendapati:
.
1.Tiga saat pertama ketika disembelih, EEG tidak mencatatkan sebarang perubahan pada graf sama seperti sebelum penyembelihan. Keadaan itu membayangkan bahawa haiwan itu tidak berasa sebarang kesakitan ketika atau sebaik saja pisau memotong urat leher terbabit.
2.   Untuk tiga saat kedua, EEG mencatatkan keadaan tidur lena atau tidak sedar diri. Ini disebabkan banyak darah mengalir keluar dari badan.
3.     Selepas enam saat, EEG mencatatkan paras sifar, menunjukkan haiwan itu tidak merasai sebarang kesakitan.
4.   Ketika mesej otak (EEG) jatuh ke paras sifar, jantung masih mengepam dan badan haiwan masih dapat bergerak akibat tindak balas daripada saraf tunjang, menyebabkan semua darah keluar dari badan haiwan menghasilkan daging yang selamat untuk dimakan, menurut penyelidikan itu.
.
.
B.  Hasil Ujian Tembakan CBP Cara Barat
.
1.    Ketika mengkaji kaedah CBP, haiwan dikesan terus pengsan sebaik saja menerima tembakan CBP dan EEG menunjukkan bacaan amat sakit pada haiwan itu.
2.    Jantung haiwan itu berhenti berdenyut lebih awal selepas terkena kejutan berbanding haiwan yang disembelih. Keadaan itu menyebabkan banyak darah masih terkumpul dalam daging dan ia sebenarnya tidak selamat untuk dimakan.
.
.
Kesimpulan
.
Daripada hasil kajian tersebut, Profesor Schulze dan Dr Hazim menyimpulkan bahawa kaedah sembelihan Islam adalah yang terbaik kerana lebih berperikemanusiaan. Manakala amalan mengenakan kejutan elektrik ke atas haiwan sebelum dibunuh seperti yang diamalkan oleh Barat, mendatangkan kesakitan yang amat sangat pada haiwan.
.
.
.

Punca Punca Wabak Penyakit Lembu Gila

.
Kajian terbaru juga menunjukkan kaedah mematikan haiwan yang digunakan oleh Barat dan bukan Islam, turut dikatakan menjadi punca kepada penularan wabak penyakit lembu gila daripada haiwan kepada manusia.

Kaitan ini didedahkan menerusi kajian yang dijalankan oleh Universiti Texas A&M dan Agensi Pemeriksaan Makanan Kanada. Ia menyatakan, kaedah kejutan pneumatik (iaitu menembak bola besi ke otak lembu diikuti dengan mengenakan tekanan udara tinggi) menyebabkan kerosakan tisu otak serta saraf tunjang haiwan itu.

Laporan ini amat menggemparkan kerana tisu otak dan saraf tunjang adalah bahagian yang paling terjejas teruk kerana dijangkiti penyakit lembu gila dan apabila ia hancur akibat kaedah berkenaan, bakteria serta protein penyakit lembu gila akan merebak ke daging.

Malah, lebih mengejutkan, kaedah ini digunakan ke atas 30 hingga 40 peratus lembu yang dimatikan untuk diambil dagingnya di Amerika Syarikat.
.
.
.

Kaedah Islam Adalah Cara Yang Terbaik

 .
Islam mengharamkan memakan daging haiwan tanpa disembelih seperti mencucuk leher, menghempap dengan batu atau cara selain daripada sembelihan.
Firman Allah سبحانه وتعالى:
حُرِّمَتْ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةُ وَالدَّمُ وَلَحْمُ الْخِنزِيرِ وَمَا أُهِلَّ لِغَيْرِ اللَّـهِ بِهِ وَالْمُنْخَنِقَةُ وَالْمَوْقُوذَةُ وَالْمُتَرَدِّيَةُ وَالنَّطِيحَةُ وَمَا أَكَلَ السَّبُعُ إِلَّا مَا ذَكَّيْتُمْ وَمَا ذُبِحَ عَلَى النُّصُبِ وَأَن تَسْتَقْسِمُوا بِالْأَزْلَامِ ۚ
“Diharamkan kepada kamu (memakan) bangkai (binatang yang tidak disembelih), dan darah (yang keluar mengalir), dan daging babi (termasuk semuanya), dan binatang-binatang yang disembelih atas nama selain dari Allah, dan yang mati tercekik, dan yang mati dipukul, dan yang mati jatuh dari tempat yang tinggi, dan yang mati ditanduk, dan yang mati dimakan binatang buas, kecuali yang sempat kamu sembelih (sebelum habis nyawanya), dan yang disembelih atas nama berhala.”(Al-Maidah, Ayat 3)
.
Fakta saintifik membuktikan bagi setiap penyembelihan, darah haiwan itu perlu dialir keluar. Ini kerana darah adalah medium terbaik bagi mikro organisma membiak. Bahagian ‘spinal cord’ hendaklah dielakkan daripada terpotong ketika sembelihan dilakukan kerana ia akan menyekat aliran darah keluar akibat daripada saluran darah terganggu kesan daripada jantung haiwan terhenti secara tiba-tiba.

Kajian terbabit jelas membuktikan bahawa penyembelihan menurut kaedah Islam adalah cara yang terbaik bukan saja untuk kebaikan haiwan itu sendiri tetapi juga memberi manfaat kesihatan kepada manusia.
 .
Dr Zakir Naik, seorang doktor dan pendakwah Islam antarabangsa menyenaraikan kepentingan serta kebaikan penyembelihan mengikut hukum syarak. Kaedah penyembelihan Islam adalah terbaik dan bersih. Ini kerana darah yang menjadi punca pembiakan kuman, bakteria dan toksin yang akan menyebabkan beberapa penyakit dikeluarkan sejurus selepas proses penyembelihan. Selain itu, daging sembelihan kekal segar dalam satu tempoh yang lama.
 .
Kajian lain yang dilakukan di seluruh dunia juga mendapati hasil penyembelihan Islam, daging menjadi lebih lembut berbanding daging yang tidak disembelih menurut Islam sebagaimana ujian yang dijalankan ke atas ayam sembelih dan tidak sembelih.
.
.

Langkah Sembelihan Islam

.
Islam mengenakan beberapa langkah lain bagi memastikan penyembelihan ini dapat disempurnakan dengan lebih baik. Islam mengajar supaya sembelihan dilakukan dengan pisau tajam bagi memotong bahagian leher untuk memutuskan dua urat utama atau urat mareh.

Selain itu, Sunnah Nabi Muhammad  juga menegaskan, adalah tidak wajar seseorang penyembelih, menajamkan pisaunya di depan haiwan yang akan disembelih atau menyembelih seekor haiwan itu di depan haiwan lain.

Sabda Rasulullah “Dan apabila kamu menyembelih maka lakukan dengan baik dan hendaklah kamu menajamkan alat sembelihan supaya sembelihan rasa rehat (tidak terlalu sakit).” (Riwayat Imam Muslim.)
.
Islam menjelaskan, proses menyembelih perlu dilakukan dengan pantas bagi memutuskan salur darah ke saraf otak kerana saraf ini yang menghantar mesej kesakitan kepada otak. Dengan itu, haiwan tidak akan berasa sakit ketika disembelih. Pergerakan dan kekejangan yang berlaku selepas haiwan itu disembelih, bukan akibat kesakitan tetapi akibat denyutan diikuti keadaan tenang.

Proses itu menyebabkan darah dikeluarkan dari badan sepenuhnya, kata Dr Aisha El-Awady, yang menulis dalam Islamonline pada 2003.
Menjelaskan lagi proses penyembelihan Islam, Dr Aisha menyatakan, kaedah Islam juga memastikan saluran udara, kerongkong dan dua urat leher dipotong tanpa menjejaskan saraf tunjang.
“Kaedah ini membolehkan darah keluar membuak-buak dari badan haiwan dan menghasilkan daging yang bersih.
“Jika saraf tunjang terputus, fiber saraf ke jantung akan rosak menyebabkan jantung terhenti dan darah akan terkumpul di dalam daging. Darah perlu dikeluarkan sepenuhnya sebelum kepala dicerahkan. Keadaan ini akan membersihkan daging itu kerana darah bertindak sebagai perantara kepada mikro organisma,” kata Aisha dalam kajiannya.
 .
Dengan bukti ini, seharusnya aktivis hak asasi Barat berkempen supaya menggunakan kaedah Islam ketika proses penyembelihan serta mensasarkan kecaman mereka terhadap kaedah selain daripada Islam yang terbukti kejam dan tidak berperikemanusiaan.
.
.

Pendirian Islam Jelas

.
Pendirian Islam mengenai apa yang boleh dimakan dan apa yang diharamkan adalah jelas terutama membabitkan daging.
Allah سبحانه وتعالى berfirman:
الْيَوْمَ أُحِلَّ لَكُمُ الطَّيِّبَاتُ ۖ وَطَعَامُ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ حِلٌّ لَّكُمْ وَطَعَامُكُمْ حِلٌّ لَّهُمْ.
“Pada masa ini dihalalkan bagi kamu (memakan makanan) yang lazat-lazat serta baik-baik. Dan makanan (sembelihan) orang-orang yang diberikan Kitab itu adalah halal bagi kamu, dan makanan (sembelihan) kamu adalah halal bagi mereka (tidak salah kamu memberi makan kepada mereka).” (Surah Al-Maidah; Ayat 5).
.
Berpeganglah dengan kalam Allah سبحانه وتعالى, dan cintailah sunnah Rasulullah , InsyaAllah, berkat kehidupan dunia dan akhirat..
.
.
والله أعلم بالصواب
Wallahu A’lam Bish Shawab
 (Hanya Allah Maha Mengetahui apa yang benar)
.
.
Artikel Berkaitan:
Kaedah Sembelihan Menurut Islam  (Klik Di Sini)
.
وَالسَّلاَمْ
.


from Jom Dakwah http://ift.tt/2igaGvg
via Kuliah Islam