Wednesday, 30 November 2016
MENGAPA KITA MENCIUM HAJARUL ASWAD??
Perlu diketahui bahwa hajar aswad adalah batu yang diturunkan dari surga. Asalnya itu putih seperti salju. Namun karena dosa manusia dan kelakukan orang-orang musyrik di muka bumi, batu tersebut akhirnya berubah jadi hitam.
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم « نَزَلَ الْحَجَرُ الأَسْوَدُ مِنَ الْجَنَّةِ وَهُوَ أَشَدُّ بَيَاضًا مِنَ اللَّبَنِ فَسَوَّدَتْهُ خَطَايَا بَنِى آدَمَ »
Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hajar aswad turun dari surga padahal batu tersebut begitu putih lebih putih daripada susu. Dosa manusialah yang membuat batu tersebut menjadi hitam”. ( HR. Tirmidzi no. 877. Shahih menurut Syaikh Al Albani)
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ « الْحَجَرُ الأَسْوَدُ مِنَ الْجَنَّةِ وَكَانَ أَشَدَّ بَيَاضاً مِنَ الثَّلْجِ حَتَّى سَوَّدَتْهُ خَطَايَا أَهْلِ الشِّرْكِ.
Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hajar aswad adalah batu dari surga. Batu tersebut lebih putih dari salju. Dosa orang-orang musyriklah yang membuatnya menjadi hitam.” (HR. Ahmad 1: 307. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa lafazh ‘hajar Aswad adalah batu dari surga’ shahih dengan syawahid-nya. Sedangkan bagian hadits setelah itu tidak memiliki syawahid yang bisa menguatkannya. Tambahan setelah itu dho’ifkarena kelirunya ‘Atho’).
Keadaan batu mulia ini di hari kiamat sebagaimana dikisahkan dalam hadits,
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم فِى الْحَجَرِ « وَاللَّهِ لَيَبْعَثَنَّهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَهُ عَيْنَانِ يُبْصِرُ بِهِمَا وَلِسَانٌ يَنْطِقُ بِهِ يَشْهَدُ عَلَى مَنِ اسْتَلَمَهُ بِحَقٍّ »
Dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata bahwa Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda mengenai hajar Aswad, “Demi Allah, Allah akan mengutus batu tersebut pada hari kiamat dan ia memiliki dua mata yang bisa melihat, memiliki lisan yang bisa berbicara dan akan menjadi saksi bagi siapa yang benar-benar menyentuhnya” (HR. Tirmidzi no. 961, Ibnu Majah no. 2944 dan Ahmad 1: 247. Abu Isa At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan dan Syaikh Al Albani menshahihkan hadits ini).
Kenapa Kita Mencium Hajar Aswad?
Perhatikan hadits berikut,
عَنْ عَابِسِ بْنِ رَبِيعَةَ قَالَ رَأَيْتُ عُمَرَ يُقَبِّلُ الْحَجَرَ وَيَقُولُ إِنِّى لأُقَبِّلُكَ وَأَعْلَمُ أَنَّكَ حَجَرٌ وَلَوْلاَ أَنِّى رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يُقَبِّلُكَ لَمْ أُقَبِّلْكَ
“Dari ‘Abis bin Robi’ah, ia berkata, “Aku pernah melihat ‘Umar (bin Al Khottob) mencium hajar Aswad. Lantas ‘Umar berkata, “Sesungguhnya aku menciummu dan aku tahu bahwa engkau hanyalah batu. Seandainya aku tidak melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menciummu, maka tentu aku tidak akan menciummu” (HR. Bukhari no. 1597, 1605 dan Muslim no. 1270).
Dalam lafazh lain disebutkan,
إِنِّى لأُقَبِّلُكَ وَإِنِّى أَعْلَمُ أَنَّكَ حَجَرٌ وَأَنَّكَ لاَ تَضُرُّ وَلاَ تَنْفَعُ وَلَوْلاَ أَنِّى رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَبَّلَكَ مَا قَبَّلْتُكَ
“Sesungguhnya aku menciummu dan aku tahu bahwa engkau adalah batu yang tidak bisa memberikan mudhorot (bahaya), tidak bisa pula mendatangkan manfaat. Seandainya bukan karena aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menciummu, maka aku tidak akan menciummu.” (HR. Muslim no. 1270).
Beberapa faedah dari hadits di atas:
Wajibnya mengikuti petunjuk Rasulshallallahu ‘alaihi wa sallam yang telah beliau tunjuki walau tidak nampak hikmah atau manfaat melakukan perintah tersebut. Intinya, yang penting dilaksanakan tanpa mesti menunggu atau mengetahui adanya hikmah.Ibadah itu tawqifiyah, yaitu berdasarkan dalil, tidak bisa dibuat-buat atau direka-reka.Mencium hajar aswad termasuk ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.Kenapa mencium hajar aswad? Alasannya mudah, karena ingin mengikuti ajaran Rasul. Karena seandainya Rasul –shallallahu ‘alaihi wa sallam– tidak melakukannya, maka tentu kaum muslimin tidak melakukannya.Para sahabat begitu semangat melaksanakan setiap ajaran Rasul.Yang mendatangkan manfaat danmudhorot hanyalah Allah. Hajar aswad hanyalah batu biasa yang tidak bisa berbuat apa-apa.Segala sesuatu selain Allah tidak dapat memberikan manfaat atau bahaya walau ia adalah sesuatu yang diagung-agungkan.
Catatan:
Perlu sekali dijaga niat saat mencium batu Hajar Aswad. Karena ada yang mencium Hajar Aswad cuma karena ingin dipuji orang bahwa dia telah mencium batu yang mulia. Padahal seharusnya yang jadi niatan adalah ikhlas dan karena ikut tuntunan baginda Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam.
SUMBER:UNTUK-ISLAM
from Jom Dakwah http://ift.tt/2fHxcgD
via Kuliah Islam
KESILAPAN DALAM MEMILIH NAMA ANAK-ANAK! BERHATI HATILAH WAHAI IBU DAN BAPA
5 KESILAPAN MEMILIH NAMA BAYI ISLAM. JANGAN SEKADAR IKUT ‘TREND’
Berikut adalah beberapa kesilapan yang mungkin ibu bapa terlepas pandang dalam keterujaan memilih nama bayi Islam.
1. MENGUTAMAKAN SEBUTAN BERBANDING MAKSUD
Rata-rata ibu bapa mendahulukan sesebuah nama yang canggih, unik, menarik perhatian, dan sedap didengar berbanding ‘makna baik’ yang sepatutnya diutamakan.
Menurut Mohd Shahrizal Nasir, Pensyarah Pusat Pengajian Bahasa Arab Fakulti Bahasa dan Komunikasi, UniSZA menerusi Sinar Harian, “Apabila soal sedap didengar ini diutamakan, maka akan timbullah seribu satu sebutan nama yang dicedok dari sini sana. Dan biasanya, selepas nama itu dipilih, maka langkah seterusnya ialah untuk mendapatkan pengesahan “rasmi” daripada ustaz dan ustazah. Perkara ini perlu diperbetulkan,” katanya.
Sebaliknya, ibu bapa dianjurkan untuk mengutamakan nama bayi islam yang memiliki maksud yang elok berbanding sebutannya. Jika perlu berbincang, mintalah pandangan sewaktu awal proses pemilihan lagi supaya tujuan ibu bapa menjadi lebih jelas dalam mendapatkan maksud yang baik .
2. NAMA TERLALU PANJANG
Ibu bapa dinasihatkan agar tidak memberikan nama yang terlalu panjang sehingga mencecah 3-4 perkataan. Bayangkan jika di tadika, anak-anak akan mula disuruh mengeja nama masing-masing. Apabila nama ini terlalu panjang, tentulah sukar bagi anak untuk mengingat dan menulisnya kelak.
Seperkara lagi, dikhuatiri pemberian nama yang panjang kepada si anak akan menyebabkan timbul nama singkatan untuk si anak yang mungkin membawa maksud-maksud negatif yang tidak kita ketahui.
Jadi, apa gunanya nama-nama panjang yang diberikan sekalipun membawa maksud yang baik kerana akhirnya nama panggilan tersebut juga yang ‘melekat’ padanya.
3. MENGGUNAKAN EJAAN YANG SUKAR
Sekarang ini memang ‘trend’ ibu bapa memilih nama dengan ejaan alternatif yang aneh agar kelihatan‘stylo’ atau lain daripada yang lain. Contohnya nama Qisya yang kadangkala dieja Qiesya, Qeesya, Keisha atau Qiisyha.
Hal ia bukan sahaja akan membebankan si anak untuk membawa nama itu, tetapi turut menyusahkan pihak yang berurusan dengan si anak nanti. Dalam jangka masa panjang, mungkin anak-anak akan berdepan dengan masalah melibatkan nama khususnya dalam urusan rasmi.
Bahkan, ia mungkin akan menghilangkan ‘connection’ terhadap maksud nama asal apabila orang luar sering silap menyebutnya.
4. TERPENGARUH DENGAN ‘TREND’
Masyarakat Malaysia sering dilihat terpengaruh dengan nama bayi yang kedengaran Barat seperti Hannah, Noah, Sofea, atau Danish. Memang tidak ada salahnya menggunakan nama bukan Arab, selagi ianya mempunyai erti yang baik. Cuma dalam konteks Malaysia, digalakkan memilih nama agar sesuai untuk semua keadaan supaya ia serasi dengan bahasa Arab kerana ia sering menjadi rujukan masyarakat kita.
Menurut sumber, nama salah seorang isteri Rasulullah adalah Mariyah dan nama ini lazim digunakan bangsa Qubti (Coptic).
Selain itu, nama terdahulu juga banyak diambil daripada nama tumbuhan, seperti Tahlah, Salamah, Hanzalah, atau juga nama-nama haiwan yang elok sifatnya seperti seperti Asad. Jika tidak pasti dengan maksudnya, terokailah nama-nama tokoh Islam dan para alim ulama. Sememangnya kita dianjurkan memilih nama bayi Islam begini supaya dapat mengikut jejak keteladanan mereka. Mudah pun mudah, bukan?
5. NAMA YANG TERLALU MENGAGUNGKAN
Dalam obsesi terhadap nama-nama Arab, mungkin ada yang tidak perasan bahawa sebagai seorang Islam kita tidak seharusnya memilih nama-nama yang terlalu mengagungkandan hanya layak digunakan oleh Allah. Kitab Tarbiyah al-Awlad, Syeikh Abdullah Nasih ‘Ulwan menyebutkan bahawa tidak dibenarkan memberi nama yang secara langsung merujuk kepada Allah seperti Ar-Rahman (Yang Maha Pengasih), Al-Khaliq (Yang Maha Pencipta).
Tapi sifat-sifat tersebut boleh digunakan bila tidak dilengkapi tanda makrifah (Al-) pada awalnya, misalnya Aziz dan Hakim (bukannya Al-Aziz atau Al-Hakim). Selain itu, dianjurkan untuk memberi nama yang merujuk kepada hamba Allah seperti penggunaan perkataan Abdul / Abdullah pada awalnya seperti Abdul Rahman (Hamba Allah Yang Maha Pemurah).
Sebuah hadis menyebutkan:
“Nama yang paling dibenci Allah di akhirat adalah nama orang yang menyebut dirinya Raja Di Raja, karena Allah adalah raja segala raja.” (Hadis Bukhari, Muslim, Abu Dawud, dan At-Tirmidzi).
NAMA ADALAH DOA
Apabila setiap hari anak-anak disebut dengan nama panggilan yang diberikan, tentulah sedikit sebanyak ia akan ‘meresap’ sebagai identiti seseorang. Maka, ibu bapa hendaklah tahu maksud nama bayi Islam yang dipilih beserta tujuannya kerana ia bakal menjadi doa buat si anak.
Dalam hal ini, kita dapati bahawa Rasulullah SAW sangat cermat dalam urusan memilih nama dan pernah menggantikan nama yang kurang elok dengan nama yang baik seperti nama Aasiyah (pembangkang) menjadi Jameelah (cantik, indah).
Namun, jangan kita terlalu cepat mengandaikan nama orang sebagai buruk maknanya atas bahasa yang kita faham sedangkan dia mungkin merujuk kepada bahasa lain. Sebaik-baiknya, rujuklah golongan ulama sekiranya timbul persoalan yang meragukan.
SUMBER:NAZURAH HASSAN
from Jom Dakwah http://ift.tt/2gNFP5c
via Kuliah Islam
Al-Quran telah mengajar kita bagaimana PENJAGAAN KULIT!! Perlu tahu!
Secara amnya kulit manusia terdiri daripada lapisan epidermis dan lapisan dermis. Lapisan epidermis adalah lapisan yang tidak mempunyai saluran darah dan bergantung kepada bekalan darah daripada lapisan dermis.
Di dalam lapisan dermis kulit manusia, Allah telah menciptakan kelenjar-kelenjar yang dikenali sebagai kelenjar sebum. Kelenjar ini menghasilkan lemak dari semasa ke semasa. Menurut pada saintis, tujuan penghasilan lemak-lemak ini adalah untuk melindungi kulit dan rambut daripada menyerap air. Ia juga mengelakkan kulit dan rambut menjadi kering, berkedut atau merekah. Hebat sungguh ciptaan Allah.
Sel-sel kulit manusia yang mati pula akan ditolak keluar ke lapisan epidermis, seterusnya tubuh badan akan menghasilkan sel baru. Proses ini berlaku sepanjang masa. Boleh dikatakan setiap detik, ada sahaja sel kulit yang mati di atas kulit manusia.
Sel-sel mati ini kemudiannya akan terkumpul bersama-sama lemak-lemak sebum, bakteria dan habuk di atas permukaan kulit. Permukaan kulit akan menjadi kotor. Bakteria-bakteria kemudiannya akan bertindak balas dan menghasilkan bau yang kurang menyenangkan. Inilah yang berlaku pada kulit manusia setiap hari.
Jika tidak bersihkan, ia akan mengakibatkan jangkitan kepada kulit seperti jerawat, jeragak, kanser dan sebagainya. Di bahagian muka manusia sahaja, para saintis telah menganggarkan terdapat 500 juta bakteria pada setiap inci persegi. [1]
Di dalam surah Al-Maaidah ayat 6, Allah telah berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan solat (padahal kamu berhadas kecil), maka (berwuduklah) iaitu basuhlah muka kamu, dan kedua belah tangan kamu meliputi siku, dan sapulah sebahagian dari kepala kamu, dan basuhlah kedua belah kaki kamu meliputi buku lali; dan jika kamu junub (berhadas besar) maka bersucilah dengan mandi wajib;”
Ayat ini merupakan perintah daripada Allah supaya orang-orang Islam berwuduk sebelum menunaikan solat. Wuduk perlu dilakukan dengan air suci. Anggota-anggota badan yang wajib dibersihkan adalah muka, tangan, kepala dan kaki.
Diriwayatkan daripada Humran r.a katanya, “Sayidina Othman bin Affan r.a telah meminta air untuk berwuduk, setelah memperolehi air beliau terus membasuh dua tangan sebanyak tiga kali, kemudian berkumur-kumur serta memasuk dan mengeluarkan air dari hidung. Kemudian beliau membasuh muka sebanyak tiga kali dan membasuh tangan kanannya hingga ke paras siku sebanyak tiga kali. Selepas itu beliau membasuh tangan kirinya sama seperti beliau membasuh tangan kanan kemudian menyapu kepalanya dan membasuh kaki kanan hingga ke paras buku lali sebanyak tiga kali. Selepas itu beliau membasuh kaki kiri, sama seperti membasuh kaki kanannya.”
Kemudian Sayidina Othman r.a berkata, “Aku pernah melihat Rasulullah s.a.w berwuduk seperti cara aku berwuduk. Aku juga telah mendengar baginda s.a.w bersabda, “Sesiapa yang mengambil wuduk seperti cara aku berwuduk kemudian dia mendirikan sembahyang dua rakaat dan tidak berkata-kata antara wuduk dan sembahyang, maka Allah akan mengampunkan dosa-dosanya yang telah lalu.” [2]
Di antara anggota badan yang sunat dibersihkan pula adalah telinga. Ini berdasarkan sebuah hadith riwayat Ibnu Abbas berkata, “Rasulullah s.a.w. menyapu kepalanya dengan air dan kedua telinganya iaitu bahagian luar dan dalam.”[3]
Membersihkan anggota badan melebih kawasan wuduk juga dianggap sunat. Abu Hurairah r.a. menceritakan bahawa Rasulullah s.a.w. berkata, “Kamu merupakan orang yang bercahaya muka, tangan dan kakinya pada Hari Kiamat kerana kamu telah menyempurnakan wuduk dengan baik. Maka sesiapa di antara kamu yang mampu melebihkan had basuhan pada muka, tangan dan kakinya hendaklah dia berbuat demikian.”[4]
Di dalam Al-Umm, Imam As-Syafie menyatakan bahawa beliau lebih suka sekiranya seseorang itu berwuduk mukanya, tangannya dan kakinya tiga kali-tiga kali serta menyapu kepala tiga kali dan meratakan sapuan itu keseluruhan kepala. [5]
Kesemua “proses pembersihan kulit” ini dilakukan setiap kali sebelum solat lima waktu. Sekiranya setiap langkah diulangi sebanyak tiga kali, seseorang akan membasuh anggota wuduknya sebanyak 15 kali sehari. Sekiranya ditambah dengan solat sunat dhuha dan solat sunat witir, bilangan basuhan menjadi 21 kali.
Selain itu, seseorang juga disunatkan agar menggosok-gosok tempat wuduk. Ini adalah berdasarkan sebuah hadith riwayat Abdullah Bin Zaid r.a., bahawa Rasulullah s.a.w. berwuduk lalu beliau berkata, “beginilah.” Lalu beliau mengosok-gosok anggota wuduknya. [6]
Menggosok adalah mengenakan sedikit tekanan pada anggota wuduk. Aktiviti menekan dan menggosok ini seterusnya akan meransang beberapa titik refleksologi yang dikenali sebagai “Biologically Active Spots”, yang terdapat pada anggota-anggota wuduk. Tekanan-tekanan pada titik istimewa ini seterusnya akan merangsang saraf dan memberi tenaga serta kesegaran baru kepada angota-angota badan yang lain seperti, usus, perut, pundi kencing, sistem peranakan dan lain-lain. [7]
Justeru, kita harus mempelajari tatacara wuduk yang betul. Wuduk yang betul bukan sahaja menjamin kebersihan, malah ia menjaga kesihatan. Dari segi rohani, wuduk yang betul membersihkan dosa. Di dalam sebuah hadith, Rasulullah s.a.w. telah menceritakan bahawa ketika seorang muslim membasuh setiap anggota wuduk, kesalahan-kesalahan akan keluar bersama-sama dengan air basuhan tersebut. [8]
Untuk mempelajari teknik wuduk yang betul, saudara dijemput untuk meneliti laman web berikut :
http://ift.tt/2fO4MwE
http://ift.tt/2gIK9X0
http://ift.tt/2fO4MwE
http://ift.tt/2gIK9X0
Wuduk, ternyata merupakan penjagaan kecantikkan luar dan dalam, zahir dan batin untuk lelaki dan wanita!
Wallahu’alam.
Sumber: azrul awi
from Jom Dakwah http://ift.tt/2fHvpIt
via Kuliah Islam
Nama-Nama Anak Yang Sering Diganggu Jin, Elakkan Panggil Dengan Nama Tersebut
Nama-nama Anak Yang Sering Diganggu Jin
Biasanya dalam pemberian nama anak kita tak sedar yang nama-nama yang diberikan kadang kala merupakan nama yang juga digunakan oleh jin! Petikan ceramah ustaz Sharhan
Antara nama-nama biasa yang dikenal pasti digunakan oleh Jin ialah seperti:-
Antara nama-nama biasa yang dikenal pasti digunakan oleh Jin ialah seperti:-
[youtube https://www.youtube.com/watch?v=AVxQq4Q-3lU] 1. Balqis
2. Kistina/Qistina
3. Najwa
4. Zakuan
5. Batrisha
6. Erisha
7. Mazda
2. Kistina/Qistina
3. Najwa
4. Zakuan
5. Batrisha
6. Erisha
7. Mazda
Ustaz Sharhan juga ada beri tahu kalau dah bagi nama-nama seperti ini perlukah untuk pergi jabatan pendaftaran untuk tukar nama? Tidak sebenarnya, hanya tukar cara panggilan nama tersebut.
Contoh jika nama Siti Najwa, panggil saja nama Siti.. jangan panggil Najwa.
Ustaz Sharhan jelaskan, nama seperti di atas memang mempunyai maksud yang baik dan maksud yang indah, cuma dalam perubatan Islam nama-nama ini sering digunakan oleh Jin.
Wallahua’lam
from Jom Dakwah http://ift.tt/2fLvh5P
via Kuliah Islam
Tuesday, 29 November 2016
Mencintai Rakyatnya Melebihi Dirinya
Kota Madinah masih gelap. Diselimuti malam. Malam masih belum mula beranjak pagi. Suasana sepi. Penduduknya terlelap oleh buaian tidur. Hanya suara angin gurun pasir menerpa pohon dan bangunan disertai udara dingin yang menusuk.
Seorang laki-laki berjalan sendirian dikegelapan. Lihat lorong-lorong rumah penduduk Madinah. Mungkin ini tak lazim. Tak lazim bagi orang yang tak mempunyai tujuan. Langkah kakinya terus menembusi kegelapan malam. Tak menghiraukan dinginnya udara malam. Apa yang anda cari laki-laki itu? Adakah malam itu begitu penting bagi laki-laki itu? Malam terus beranjak. Sehingga laki-laki itu berhenti dan berdiri di dekat sebuah rumah yang kecil.
Laki-laki itu mendengar suara wanita. Dialog antara ibu dan anaknya. Wanita tua itu menyuruh anaknya mencampurkan susu yang akan dijual dengan air. "Ibunda. Amirul Mu'minin melarang perbuatan seperti itu ", tukas anaknya. "Tetapi, Amirul Mu'minin tidak ada bersama kita", sahut ibunya. "Kalaupun Amirul Mu'minin tidak melihat kita, bukankah Allah selalu mengawasi kita", tegas anaknya. Laki-laki yang berdiri dekat rumah itu termangu, ketika ia mendengar dialog ibu dengan anaknya.
Laki-laki yang berjalan digelapan malam, dan meneroka lorong-lorong kota Madinah, tak lain adalah Khalifah Umar Ibn Kaththab. Ketika orang-orang terlelap tidur dan rehat di malam hari, justru ia mengelilingi Madinah, ingin mengetahui keadaan rakyatnya. Tak puas hanya dengan laporan para pejabatnya. Khalifah Umar ingin melihat langsung keadaan rakyatnya. Masih adakah rakyatnya yang tak dapat tidur di malam hari, kerana perutnya lapar? Adakah rakyat yang memerlukan bantuan? Wanita-wanita tua, janda, dan anak-anak yatim, tak boleh mereka lapar. Umar rela tak tidur di malam hari. Ia takut kalau-kalau rakyatnya ada yang kelaparan.
Khalifah Umar Ibn Kaththab yang sangat mencintai rakyatnya itu, fikirannya terus dibayangi dialog antara ibu dengan anaknya. Umar benar-benar tersentuh ucapan anak perempuan itu. Kemudian, di pagi hari ia mengumpulkan seluruh anak laki-lakinya, dan menceritakan perihal dialog antara ibu dengan anaknya, yang ia dengar kepada anak-anaknya, ketika ia melakukan lawatan ke rumah-rumah penduduk di malam hari. Umar menyuruh di antara anak laki-lakinya menikahi anak perempuan itu. Lalu, salah seorang anaknya bernama Ashim, menunjukkan tangan, menyatakan keinginannya menikahi anak wanita itu "Kalau begitu, pergilah dan nikahlah dengannya. Alangkah baiknya engkau datang dengan seorang penunggang kuda yang menguasai bangsa Arab ", ujar Umar.
Asim menikahi anak perempuan yang bertaqwa dan berbakti itu.Kedua suami-isteri itu menjalani kehidupannya. Lalu, Allah azza wa jalla menakdirkan keduanya mempunyai seorang anak, anak wanita yang diberi nama Layla. Anak perempuan begitu cantik dan lembut. Seterusnya, Layla menapaki kehidupan, dan mendapat asuhan dan bimbingan dari kedua orang tuanya, yang soleh, putra Umar Ibn Kaththab. Ketika, Layla mencapai usia nikah, ia dilamar oleh Abdul Aziz bin Marwan bin Hakam, seorang pembesar dari Bani Marwan setelah saudaranya Abdul Malik bin Marwan. Usai akan nikah, Layla dibawa ke istana oleh suaminya, Abdul Aziz, dan bergabunglah antara kemuliaan dan ketaqwaan. Sepasang suami-istteri (Layla-Abdul Aziz) oleh Allah azza wa jalla, dianugerahi seorang anak laki-laki yang lembut, cerah, kacak, dan amat menyenangkan yang memandang. Mereka sepakat memberi nama dengan nama datuknya al-Faruq Umar Ibn Khaththab radhiyallahu 'anhu.Akhirnya, di pelataran kehidupan dunia ini, lahir seorang anak laki-laki bernama Umar bin Abdul Aziz, yang terhimpun pada dirinya kemulian dari dua orang, ayah dan ibu, yang masih keturunan Umar Ibn Kaththab.
Suatu hari, Umar Ibn Kaththab bangun tidur dengan perasaan yang bahagia. Lalu, ia berkata: "Alangkah bahagianya sekiranya ada dari keturunanku yang mengisi dunia ini dengan keadilan, sebagaimana dunia ini dipenuhi dengan kezaliman", gumamnya. Dalam perjalanan hidupnya, pemuda Umar bin Abdul Aziz, tumbuh di tengah keharuman iman, dan kesemerbakan ilmu. Kala itu, kota Madinah yang suci, masih ada Sahabat Rasulullah shallallahu alaihi wa salam. Sehingga, Umar bin Abdul Aziz, masih sempat menimba ilmu dari mereka. Umar bin Abdul Abdul Aziz masih bertemu dengan Abdullah bin Umar radhiyallahu 'anhuma. "Wahai ibuku, aku ingin menjadi seperti bapa saudara - yakni Abdullah bin Umar rahdiyallahu 'anhuma". Mendengar ucapan anaknya itu, betapa bahagia ibunya. "Engkau tentu akan menjadi seperti bapa saudara anda. Engkau tentu akan menjadi seperti dia! ", Jawab ibunya.
Ketika itu, Umar bin Abdul Aziz menjadi Gabenor Madinah, dan bilik tamunya, selalu ditepnuhi oleh orang-orang yang soleh, para ulama yang jujur dan ahli syariat. Ruangannya selalu diisi dengan dzikrullah dan perbincangan ilmu yang bermanfaat. Sampai, suatu hari hambanya mengantarkan hendak memukul pelayannya, sebelum dipukul pelayan itu berucap: "Wahai Umar! Ingatlah kepada malam yang paginya menjadi kiamat ", ucap sang pelayan. Kala mendengar ucapan pelayan itu, Umar bin Abdul Aziz, lalu berubah total. Seluruh hidup berubah. Ia tinggalkan segala bentuk kemewahan. Makanan yang lazat, pakaian yang indah, yang terbuat dari sutera, ia tinggal kenikmatan duniawi.
Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah meriwayatkan sebuah hadis: "Sesungguhnya, Allaha Tabaraka wa Ta'ala akan membangkitkan pada setiap seratus tahun oran yang memperbaharui (mujaddid) terhadap agama bagi umat ini". Seterusnya, Imam Ahmad menyatakan: "Kami melihat seratus tahun pertama, ternyata Umar bin Abdul Aziz", tambahnya.
Umar telah menthalak dunia dengan talak tiga (talak ba'in). Ia telah meninggalkan sebab yang mengantarkannya kepada kesenangan dunia. Ia telah memuntahkannya. Ia tidak membuat bangunan, dan tidak menyusun batu bata di atas batu bata yang lain. Ia orang yang sangat lembut hatinya. Lekuk matanya terus mengalir bulir-bulir air mata. Umar selalu inga akan kematiannya. Muqatil bin Hayyan rahimahullah bercerita: "Aku pernah shalat di belakang Umar bin Abdul Aziz. Apabila ia membaca ayat "Dan berhentikanlah mereka. Sesungguhnya, mrekaakan ditanya ". Dan, ayat itu diulang-ulang, sehingga Umar tak mampu meneruskan bacaannya, kerana menangis.
Pemerintahan Umar bin Abdul Aziz sangatlah pendek. Hanya kurang dari dua tahun. Tapi, seluruh negeri mendapatkan keadilan. Bahkan, ketika menjelang usainya ramadhan, tak lagi ditemui di seluruh negeri, rakyatnya yang berhak mendapat zakat. Umar bin Abdul Aziz adalah khalifah yang alim, adil, dan ahli zuhud.
Ketika ia meninggal hanya meninggalkan dua potong baju, yang ia pakai, dan sebuah hambal, yang ia gunakan menerima tetamu. Padahal, dia seorang khalifah. Wallahu 'alam.
sumber eramuslim.com
from Detik Islam http://ift.tt/2gGQUpG
via Masa Untuk Islam
Rupa-rupanya Pohon Gharqad yang ditanam untuk bersembunyi dari Tentera Mahdi di hari Kiamat yang teruk Membakar Israel
Kebakaran besar melanda Israel sekarang ini adalah berpunca dari kebakaran besar pohon gharqad. Pohon tersebut yang ditanam secara besar-besaran lebih dari 240juta pohon melalui sebuah badan khusus Jewish National Fund (www.jnf. Org). Puak Zionis sama ada yang berada di Israel, Eropah dan Amerika amat meyakini bahawa era millenium ketiga ini merupakan ambang akhir zaman.
Segala usaha yang mereka lakukan adalah sebagai persediaan untuk menyambut kedatangan Messiah yang memimpin mereka dari Kuil Solomon untuk menakluk dunia. Penyelamat yang mereka sangka itu adalah Dajjal bagi umat Islam, yang akhirnya akan ditewaskan oleh Nabi Isa a.s. Kerana itulah disamping keyakinan mereka akan turunnya penyelamat yang mengalahkan umat manusia dan khususnya umat Islam, mereka juga mempercayai tentang hadis Rasulullah saw tentang pohon gharqad yang dapat melindungi mereka dalam pertempuran dengan umat Islam.
Seperti dinyatakan oleh bekas Mufti Besar Mesir, Sheikh Ali Gomaa ketika diwawancara , dengan wartawan CBC TV, Robert Spencer melapurkan bahawa Mufti tersebut mengatakan “Israel” giat menanam pohon Gharqad untuk bersembunyi dari Muslim. Dalam wawancara yang Boleh didapati di internet sejak 23 Desember 2014 lalu. Mufti Ali Gomaa memetik tentang berbicaranya batu dan pohon, kecuali pohon Gharqad.
Meskipun demikian, dia menegaskan kepada Muslim untuk tidak mulakan serangan. “Kitalah yang sedang diserang. Nabi Muhammad benar ketika menubuatkan kejadian ini, bahwa puak Zionis akan menjajah tanah kita, membunuh anak-anak kita, mencabul kehormatan perempuan-perempuan kita, dan mencuri wang kita,” katanya. Mufti tersebut melanjutkan, “Suatu hari mukjizat ini akan terjadi, ketika bangsa Palestina dan semua Muslim akan memerangi Yahudi, sampai batu dan pohon berbicara, kecuali pohon Gharqad. Begitulah kata hadits. Di Mesir, kita telah mengubahnya menjadi Ghardaqa. Sebuah kota dinamai Ghardaqa setelah pohon Gharqad ditanam di sana. Mereka mencoba mengubah penyebutannya, tapi sama saja.
Mufti Ali Gomaa mengatakan, sejumlah orang mempertanyakan kesahihan hadits tersebut. “Hadits itu seratus persen shahih dan akan terjadi. Lihatlah sekarang bagaimana orang-orang Yahudi menanam pohon Gharqad di seluruh Tepi Barat. Mereka tahu bahawa pohon itulah yang akan melindungi mereka saat mereka bersembunyi di belakangnya. Mereka mempercayai teks-teks suci ini, ketika sejumlah Muslim meragukannya. Tapi, kebanyakan Muslim mempercayainya,” katanya.
Pohon Gharqad dalam hadits tersebut memang bukan sekadar sebuah kiasan. Dia adalah bahagian dari takdir akhir zaman yang pasti berlaku. Ini juga menunjukkan apabila zaman dimana berlakunya pertempuran antara kaum Muslimin dan Yahudi nanti terdapat banyaknya pohon gharqad. Sudah tentu pohon ini belum lagi terdapat ketika zaman Rasulullah saw menceritakan keadaan ini, bahkan petempuran itu sendiri belum terjadi. Maka zaman inilah saat berlakunya peristiwa tersebut dan kebakaran pohon qharqa secara besar-besaran adalah hikmah yang perlu direnungi umat Islam.
Kejadian kebakaran besar ini juga menunjukkan pohon Gharqad ini hanya menjadi perlindungan sementara sahaja kepada Yahudi. Apabila tiba saat ajal mereka, pohon ini tidak lagi dapat dijadikan mereka sebagai perlindungan bahkan ia menjadi punca kejatuhan mereka.
Rujukan;
http://ift.tt/2ggPynC
http://ift.tt/2g2XXb8
http://ift.tt/2ggJtrs
from Jom Dakwah http://ift.tt/2gubXeM
via Kuliah Islam
Jenazah Ulama Nuh Caparino 'senyum' Dalam Kafan
Seorang ulama dihormati di Filipina, Nuh Caparino, maut terkena tembakan pada lehernya ketika mengimamkan sembahyang subuh kelmarin.
Namun bukan itu berita yang paling menggemparkan. Sebaliknya cerita selepas Nuh menghembus nafas terakhir lebih diperkatakan.
Beberapa gambar tersebar di media sosial dan blog menunjukkan wajah Nuh seakan-akan tersenyum dalam balutan kain kafan.
Seorang pengguna Facebook, Abdur-Raheem Mc-Carthy, yang memuat naik gambar Nuh memberitahu, mangsa serangan maut itu asalnya bukan penganut Islam.
Dia kemudian mengucap kalimah syahadah di Arab Saudi dan sejak itu aktif menjadi pendakwah.
Portal Kesatuan Ulama Islam Sedunia - Asia pula melaporkan Nuh mengimamkan sembahyang di masjidnya di Filipina.
Seorang anak didiknya memberitahu Nuh adalah antara pendakwah terbaik di negara itu dan gigih menyebarkan Islam kepada orang ramai.
"Beliau tidak pernah letih atau jemu dalam menyebarkan dakwah di negaranya," kata anak didik Nuh.
Setakat ini tidak diketahui siapa dalang atau motif serangan berdarah itu.
Sumber: Malaysiakini
from Jom Dakwah http://ift.tt/2fNX34G
via Kuliah Islam
Monday, 28 November 2016
Hercules dan Rahsia Kekalahan Empayar Rom
Al-Walid bin Muslim berkata, Telah berkata kepadaku orang yang langsung mendengar dari Yahya al-Ghassani yang mendengar cerita dari dua orang lelaki dari kaumnya, keduanya berkata, "Ketika Kaum Muslimin turun memasuki Jordania, kami saling berkata sesama kami bahawa Damsyik akan dikepung. Kami pun berangkat berusaha mendapatkan maklumat yang sebenarnya. Ketika kami dalam keadaan demikian tiba-tiba datanglah utusan pendeta menyuruh kami untuk menghadapnya, kami segera datang menemuinya. Dia bertanya kepada kami, "Apakah kalian berdua dari warga Arab?" Kami menjawab, "Ya!"
Kemudian dia bertanya lagi, "Apakah kalian berdua beragama Nasrani?" Kami menjawab, "Ya!" Dia berkata, "Hendaklah salah seorang dari kalian pergi mencari maklumat mengenai kaum muslimin dan lihat bagaimana keadaan mereka? Sementara yang lain hendaklah bersiap-siap menjaga harta saudaranya. "Salah seorang dari kami masuk mengintai. Tak berapa lama dia kembali kepada pendeta memberitahukan apa yang dilihatnya sambil berkata, "Aku datang membawa berita kepadamu tentang suatu kaum yang lembut. Mereka mengendarai kuda yang telah tua dan lemah, pada malam hari mereka laksana rahib-rahib ahli ibadah dan di siang hari mereka adalah penunggang kuda yang tangguh. Mereka sibuk memperbaiki anak panah dan meruncingkan tombak. Jika engkau mengajak teman dudukmu untuk berbicara maka ia tidak akan paham apa yang engkau katakan disebabkan riuh-rendahnya suara mereka membaca al-Quran dan berzikir. "
Setelah itu sang pendeta berkata kepada para sahabatnya, "Telah datang kepada kalian suatu kaum yang tak mungkin dapat kalian kalahkan." Ahmad bin Marwan al-Maliki meriwayatkan dalam Al-Mujalasah, dia berkata, Telah berkata kepada kami Abu Ismail at-Tirmizi, dia berkata , Telah berkata kepada kami Abu Muawiyah bin Amru dari Abu Ishaq, dia berkata, "Tidak satupun musuh yang dapat duduk tegar di atas untanya ketika berhadapan dengan para sahabat Nabi. Ketika berada di Anthakiyah, Heraklius bertanyakepada para pasukan Romawi yang kalah perang, "Celakalah kalian, beritahukan kepadaku tentang musuh yang kalian perangi. Bukankah mereka manusia seperti kalian juga? "Mereka menjawab," Ya! "Heraklius kembali bertanya," Apakah jumlah kalian lebih banyak daripada jumlah mereka atau sebaliknya? "Mereka menjawab," Jumlah kami lebih banyak berlipat ganda dari jumlah mereka di setiap tempat. " Heraklius bertanya lagi, "Jadi kenapa kalian kalah?"
Maka salah seorang yang dituakan dari mereka menjawab, "Kami kalah disebabkan mereka shalat di malam hari, berpuasa di siang hari, mereka menepati janji, mengajak kepada perbuatan ma'ruf mencegah dari perbuatan mungkar dan saling jujur sesama mereka. Sementara kita gemar meminum khamr, berzina, mengerjakan segala yang haram, menyalahi janji, menjarah harta, berbuat kezhaliman, menyuruh kepada kemungkaran, melarang dari apa-apa yang diridhai Allah dan kita selalu berbuat kerosakan di bumi. "Mendengar jawaban itu Heraklius berkata," engkau telah berkata benar. "
Dinukil dari Kitab: KITAB AL-Bidayah Wan Nihayah
IBNU KATSIR
sumber eramuslim.com
from Detik Islam http://ift.tt/2fv4Vts
via Masa Untuk Islam
Jika Telah Datang Hari Kiamat, "Semua Akan Hancur, Kecuali 7 Ciptaan Allah Ini"
Sebagai seorang Islam menjadi kewajiban pada kita untuk percaya akan hari kiamat. Pasti masa mendengarnya, yang terbayang adalah kehancuran seluruh alam dunia berikut isinya. Dalam Al Quran pun dijelaskan bahawa keadaan manusia pada masa itu seperti anai-anai yang bertebaran dan apa yang ada pada masa itu semuanya sudah dalam keadaan mati. Namun ternyata terdapat beberapa perkara yang tidak hancur apabila hari kiamat.
Anda tidak salah baca, memang saat terompet sangkakala ditiup oleh malaikat Israfil, dengan kuasa Allah dan beserta ketetapanNya, beberapa perkara berikut ini akan ada mesti yang lain telah tiada.
1. Syurga Dan Neraka
Allah telah menjelaskan dengan terang bahawa saat hari kiamat tiba, neraka dan syurga tidaklah hancur. Keadaan ini diabadikan dalam surat Hud ayat 106-108.
"Adapun orang-orang yang celaka, maka (tempatnya) di neraka. Di dalamnya mereka mengeluarkan dan menarik nafas (dengan merintih), mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki. Adapun orang-orang yang berbahagia, maka tempatnya di dalam syurga. Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain) sebagai karunia yang tiada putus-putusnya " (QS Hud 106-108 )
Secara ringkas bahawa Allah memberi jaminan bahawa neraka dan syurga kekal meski yang lain telah binasa. Itu merupakan hak Allah dalam menetapkan sesuatu.
2. Arsy Allah SWT
Hal yang tidak akan hancur lain adalah Arsy yang mempunyai makna singgahsana Allah SWT. Jaminan Allah terhadap keabadian Arsy terukir indah dalam Al Quran surat Az Zumar 74-75 yang berbunyi:
"Dan mereka berkata" Segala puji bagi Allah yang telah memenuhi janji-Nya kepada kami dan telah memberikan tempat ini (Syurga) kepada kami sedang kami (diperkenankan) menempati syurga di mana saja yang kami kehendaki. Maka syurga itulah sebaik-baik balasan bagi orang -orang yang beramal "dan engkau (Muhammad) akan melihat malaikat-malaikat melingkar di sekeliling Arsy bertasbih sambil memuji Tuhannya, lalu diberikan keputusan di antara mereka (hamba-hamba Allah) secara adil dan dikatakan" Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam " ( QS Az Zumar 74-75)
Masih banyak lagi hadis dan ayat Al Quran yang menerangkan tentang kekalnya Arsy dan Arsy bukan termasuk dari salah satu makhluk yang diciptakan selama kurun 6 hari serta tidak pula dibelah maupun dipecah.
3. Kerusi Allah SWT
Tak hanya mempunyai singgasana, Allah pun mempunyai kerusi. Hal ini telah dijelaskan oleh Rasulullah SAW "Tidaklah langit yang tujuh dibanding kerusi kecuali laksana lingkaran anting yang diletakkan di tanah lapang" (HR Ibnu Hiban)
Dengan kata lain, para ulama bersepakat bahawa yang tidak hancur apabila hari kiamat adalah kerusi Allah salah satunya. Wallahu 'Alam daripada apa wujud dari kerusi Allah tersebut.
4. Lauhul Mahfuzh
Catatan manusia selama hidupnya tercatat jelas dalam Lauh Mahfuzh. Ternyata Lauh Mahfudz termasuk dalam beberapa hal yang tidak akan musnah apabila hari kiamat. Lauh Mahfuz secara ringkas merupakan kitab tempat Allah menuliskan segala yang ada di alam semesta ini.
"Tidak seorang pun yang ada di langit dan di bumi, melainkan terdapat dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)" (QS An Naml 75)
5. Qalam Atau Pena
Pena disini bukanlah pena yang kita lihat dan sering digunakan. Namun pena yang tidak akan hancur saat kiamat adalah pena Allah atau Qalam. Para ulama mengatakan bahawa Qalam merupakan makhluk pertama yang Allah ciptakan. Ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW.
"Sesungguhnya makhluk yang pertama kali Allah ciptakan adalah Al Qalam. Kemudian Allah berfirman kepadanya: Tulislah! Kemudian Al Qalam berkata" Wahai Rabbku, apa yang akan aku tulis? Kemudian Allah berfirman "Tulislah takdir segala sesuatu sehingga datang hari kiamat (HR Abu Dawud) .
6. Tulang Ekor Manusia
Saat tubuh manusia hancur di hari kiamat tersebut, salah satu bahagian tubuh manusia iaitu tulang ekor justru terlihat sebaliknya. Ini bukanlah sebuah karangan ataupun khayalan kerana sesuai dengan hadis Rasulullah yang berbunyi "Tiada bahagian dari tubuh manusia kecuali akan hancur (dimakan tanah) kecuali satu tulang iaitu tulang ekor. Darinya manusia dirakit kembali pada hari kiamat " (HR Bukhari).
7. Roh
Meski roh merupakan urusan yang Allah sahaja yang tahu, namun sifat roh telah diterangkan oleh Allah sebagai salah satu yang tidak hancur meskipun terjadi kiamat. Roh yang terdapat dalam diri manusia jika sudah waktunya meninggal dunia maka akan dicabut dan dikembalikan semula ketika hari kebangkitan. Para ulama pun bersepakat tentang abadinya roh manusia.
Memang jelas bahawa beriman kepada hari kiamat merupakan salah satu rukun iman yang wajib diyakini. Hal yang berkaitan dengan kiamat pun meski kita sedari dengan landasan Al Quran dan Sunnah Rasul.
Sumber:beritamakkah.com
from Jom Dakwah http://ift.tt/2gAhUGd
via Kuliah Islam
Subscribe to:
Posts (Atom)