Friday, 30 June 2017

Keterangan Al-Qur'an soal Siapa Saja yang Tak Boleh Dinikahi

Image result for Tuntunan Al-Qur’an Tentang Pernikahan


Al-Qur’an tidak menentukan secara rinci tentang siapa yang dikawini, tetapi hal tersebut diserahkan kepada selera masing-masing:

“Maka kawinilah siapa yang kamu senangi dari wanita-wanita.” (QS An-Nisa [4]: 3)

Meskipun demikian, Nabi Muhammad SAW menyatakan, biasanya wanita dinikahi karena hartanya, atau keturunannya, atau kecantikannya, atau karena agamanya. Jatuhkan pilihanmu atas yang beragama, (karena kalau tidak) engkau akan sengsara (Diriwayatkan melalui Abu Hurairah).

Di tempat lain, Al-Qur’an memberikan petunjuk, bahwa Laki-laki yang berzina tidak (pantas) mengawini melainkan perempuan yang berzina, atau perempuan yang musyrik; dan perempuan yang berzina tidak pantas dikawini melainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki musyrik (QS Al-Nur [24): 3).

Walhasil, seperti pesan surat Al-Nur (24): 26, wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji. Dan Wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula).

Al-Qur’an merinci siapa saja yang tidak boleh dikawini  seorang laki-laki.

“Diharamkan kepada kamu mengawini ibu-ibu kamu, anak-anakmu yang perempuan, saudara-saudaramu yang perempuan, saudara-saudara bapakmu yang perempuan, saudara-saudara ibumu yang perempuan, anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki, anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan, ibu-ibumu yang menyusukan kamu, saudara perempuan sepesusuan, ibu-ibu istrimu (mertua), anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmu dari istri yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu (dan sudah kamu ceraikan), maka tidak berdosa kamu mengawininya; (dan diharamkan juga bagi kamu) istri-istri anak kandungmu (menantu), dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masa lampau. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan diharamkan juga mengawini wanita-wanita yang bersuami.” (QS Al-Nisa' [4]: 23-24)

Kalaulah larangan mengawini istri orang lain merupakan sesuatu yang dapat dimengerti, maka mengapa selain itu --yang disebut di atas-- juga diharamkan? Di sini berbagai jawaban dapat dikemukakan.

Ada yang menegaskan bahwa perkawinan antara keluarga dekat, dapat melahirkan anak cucu yang lemah jasmani dan rohani, ada juga yang meninjau dari segi keharusan menjaga hubungan kekerabatan agar tidak menimbulkan perselisihan atau perceraian sebagaimana yang dapat terjadi antar suami istri. 

Ada lagi yang memandang bahwa sebagian yang disebut di atas, berkedudukan semacam anak, saudara, dan ibu kandung, yang kesemuanya harus  dilindungi dari rasa berahi. Ada lagi yang memahami larangan perkawinan antara kerabat sebagai upaya Al-Quran memperluas hubungan antarkeluarga lain dalam rangka mengukuhkan satu masyarakat.

Sumber : http://www.nu.or.id



from Jom Dakwah http://ift.tt/2t8YdNl
via Kuliah Islam

Tuntunan Al-Qur’an Tentang Pernikahan

Image result for Tuntunan Al-Qur’an Tentang Pernikahan


Al-Qur’an menyatakan bahwa Allah menciptakan makhluk berpasang-pasangan, tak terkecuali manusia sebagai makhluk termulia ciptaan Allah. Dengan kata lain, berpasangan merupakan fitrah seluruh makhluk di muka bumi untuk memastikan lestarinya keturunan guna memerankan diri sebagai pengelola bumi (khalifah).

Bahkan dorongan berpasangan sudah lahir sejak kecil. Hal ini karena mendambakan pasangan merupakan fitrah manusia sebelum dewasa, dan dorongan yang sulit dibendung setelah dewasa. Karena itu, agama mensyariatkan dijalinnya pertemuan antara pria dan wanita dalam ikatan suci yang dinamakan pernikahan. Hal ini untuk menghindari dorongan ke arah hubungan terlarang antara pria dan wanita.

Dorongan tersebut diarahkan dalam sebuah pertemuan sehingga terlaksananya "perkawinan". Beralihlah kerisauan pria dan wanita menjadi ketenteraman atau sakinah dalam istilah Al-Qur’an Surat Ar-Rum (30) ayat 21. Sakinah terambil dari akar kata sakana yang berarti diam atau tenangnya sesuatu setelah bergejolak.

Itulah sebabnya mengapa pisau dinamai sikkin karena ia adalah alat yang menjadikan binatang yang disembelih tenang, tidak bergerak, setelah tadinya ia meronta. Sakinah --karena perkawinan-- adalah ketenangan yang dinamis  dan aktif, tidak seperti kematian binatang.

Al-Qur’an antara lain menekankan perlunya kesiapan fisik, mental, dan ekonomi bagi yang ingin menikah. Walaupun para wali diminta untuk tidak menjadikan kelemahan di bidang ekonomi sebagai alasan menolak peminang. 

"Kalau mereka (calon-calon menantu) miskin, maka Allah akan menjadikan mereka kaya (berkecukupan) berkat Anugerah-Nya." (QS An-Nur [24]: 31)

Yang tidak memiliki kemampuan ekonomi dianjurkan untuk menahan diri dan memelihara kesuciannya. "Hendaklah mereka yang belum mampu (kawin) menahan diri, hingga Allah menganugerahkan mereka kemampuan." (QS An-Nur [24]: 33) 

Di sisi lain perlu juga dicatat, walaupun Al-Qur’an menegaskan bahwa berpasangan atau kawin merupakan ketetapan Ilahi bagi makhluk-Nya, dan walaupun Rasulullah menegaskan bahwa "nikah adalah sunnahnya", tetapi dalam saat yang sama Al-Qur’an dan Sunnah menetapkan ketentuan-ketentuan yang harus diindahkan. Lebih-lebih karena masyarakat yang ditemuinya melakukan praktik-praktik yang amat berbahaya serta melanggar nilai-nilai kemanusiaan, seperti misalnya mewarisi secara paksa istri mendiang ayah (ibu tiri). (QS Al-Nisa' [4]: 19)
 
Bahkan menurut Al-Qurthubi ketika larangan di atas turun, masih  ada yang mengawini mereka  atas dasar suka sama suka sampai dengan turunnya surat Al-Nisa' [4]: 22 yang secara tegas menyatakan.

“Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita yang telah dinikahi oleh ayahmu tetapi apa yang telah lalu (dimaafkan oleh Allah).”

Imam Bukhari meriwayatkan melalui istri Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, Aisyah radhiyallahu 'anha, bahwa pada masa jahiliah, dikenal empat macam pernikahan. Pertama, pernikahan sebagaimana berlaku kini, dimulai dengan pinangan kepada orang tua atau wali, membayar mahar dan menikah.

Kedua, adalah seorang suami yang memerintahkan kepada istrinya apabila telah suci dari haid untuk menikah (berhubungan seks) dengan seseorang, dan bila ia telah hamil, maka ia kembali untuk digauli suaminya; ini dilakukan guna mendapat keturunan yang baik. 

Ketiga, sekelompok lelaki kurang dari sepuluh orang, kesemuanya menggauli seorang wanita, dan bila ia hamil kemudian melahirkan, ia memanggil seluruh anggota kelompok tersebut --tidak dapat absen-- kemudian ia menunjuk salah seorang yang dikehendakinya untuk dinisbahkan kepadanya nama anak itu, dan yang bersangkutan tidak boleh mengelak.
  
Keempat, hubungan seks yang dilakukan oleh wanita tunasusila, yang memasang bendera atau tanda di pintu-pintu kediaman mereka dan "bercampur" dengan siapa pun yang suka kepadanya. Kemudian Islam datang melarang cara  perkawinan tersebut kecuali cara yang pertama. 

Sumber : http://www.nu.or.id



from Jom Dakwah http://ift.tt/2spV12L
via Kuliah Islam

Ini Keutamaan Orang Pemberi Maaf

Image result for Ini Keutamaan Orang Pemberi Maaf


Sejarah menunjukkan penerimaan masyarakat terhadap Islam bukan karena paksaan ataupun perperangan. Kebanyakan orang simpati dan tertarik dengan Islam dikarenakan keelokan laku pendakwahnya. Perihal ini sejak dulu sudah dicontohkan Nabi Muhammad SAW; beliau dikenal sebagai orang yang paling baik akhlak dan perangainya.

Sebab kebaikannya itu, Nabi SAW tidak hanya disegani oleh kawan, tetapi lawan pun pada saat itu menghormati dan menyanjung etika beliau. Tak jarang orang yang membencinya beralih menghormati dan menjadi pengikut setianya. Ini menunjukkan betapa mulianya akhlak Nabi Muhammad SAW. Kebencian tidak pernah ia balas dengan amarah dan dendam. Malah beliau menyambut murka orang kafir Quraisy dengan kasih sayang dan penuh maaf.
Aisyah RA pernah ditanya terkait watak pribadi Rasulullah, ia pun menjelaskan:

كان أحسن الناس خلقا، لم يكن فاحشا ولا متفحشا، ولا سخابا في الأسواق، ولا يجزي بالسيئة السيئة، ولكن يعفو ويصفح

Artinya, “Adalah Rasulullah SAW orang yang paling bagus akhlaknya: beliau tidak pernah kasar, berbuat keji, berteriak-teriak di pasar, dan membalas kejahatan dengan kejahatan. Malahan beliau pemaaf dan mendamaikan,” (HR Ibnu Hibban).

Di antara sifat Rasulullah SAW ialah suka memberi maaf. Beliau acapkali memaafkan orang yang membenci dan menyakiti perasaannya. Memaafkan kesalahan orang bukanlah perkara mudah. Pada saat itulah keimanan seorang diuji. Apakah ia akan memperturutkan egonya atau mengalahkan amarahnya dengan memberi maaf. Allah SWT berfirman:

فمن عفا وأصلح فأجره على الله

Artinya, “Barangsiapa yang memaafkan dan mendamaikan maka pahalanya dari Allah SWT” (QS: Asy-Syura: 40.

Sementara dalam hadits disebutkan:

وما زاد الله عبد بعفو إلا عزا

Artinya, "Tidaklah Allah SWT menambahkan sesuatu kepada orang yang memaafkan kecuali kemuliaan,” (Al-Muwatta’ karya Imam Malik).

Memberi maaf bukan berati pengecut, sebab Allah SWT memuliakan orang yang bersedia memaafkan kesalahan orang lain. Bahkan Allah sudah menyiapkan segudang pahala untuk orang tersebut. Pastinya, tidak ada kerugiaan bila kita berbuat baik. Memang pada saat memberi maaf, amarah kita tidak terlampiaskan. Tetapi sesungguhnya pada saat itulah keislaman kita tampak. Andaikan Nabi SAW seorang pemarah dan pendendam, mungkin pemeluk agama Islam tidak sebanyak sekarang ini.

Dengan memberi maaf, paling tidak kita sudah mencoba untuk mengikuti perilaku Nabi SAW. Mengikuti etika dan kesopanan yang beliau ajarkan tentu lebih utama ketimbang mengikuti model pakaian Nabi saja. Saking sopan dan lembutnya Nabi SAW, sahabat Al-Bara bin ‘Azib, seperti dikutip dari Syamailul Muhammadiyah, menggambarkan wajah Rasulullah SAW laiknya bulan, bukan seperti pedang. Wallahu a’lam

Sumber : http://www.nu.or.id



from Jom Dakwah http://ift.tt/2t9sETt
via Kuliah Islam

Empat Hikmah Disyariatkannya Bersuci dalam Islam

Image result for Empat Hikmah Disyariatkannya Bersuci dalam Islam


Islam memberi perhatian yang sangat besar terhadap bersuci (thahârah). Ia bahkan menjadi syarat berbagai aktivitas ibadah tertentu. Bersuci merupakan perintah agama yang bisa dikatakan selevel lebih tinggi dari sekadar bersih-bersih. Sebab, tak setiap yang bersih adalah suci. 

Thahârah terbagi menjadi dua, yakni bersuci dari najis dan bersuci dari hadats. Bersuci dari najis dilakukan dengan berbagai cara tergantung dengan tingkatan najis: berat (mughalladhah), sedang (mutawassithah), atau ringan (mukhaffafah). Sementara bersuci dari hadats dilakukan dengan wudhu (untuk hadats kecil) dan mandi (untuk hadats besar) atau tayamum bila dalam kondisi terpaksa.

Sebagaimana ibadah-ibadah lainnya, perintah bersuci ini mengandung hikmah atau kebijaksanaan. Setidaknya ada empat hikmah tentang disyariatkannya thahârah sebagaimana disarikan dari kitab al-Fiqh al-Manhajî ‘ala Madzhabil Imâm asy-Syâfi‘î karya Musthafa al-Khan, Musthafa al-Bugha, dan 'Ali asy-Asyarbaji.

Pertama, bersuci merupakan bentuk pengakuan Islam terhadap fitrah manusia. Manusia memiliki kecenderungan alamiah untuk hidup bersih dan menghindari sesuatu yang kotor dan jorok. Karena Islam adalah agama fitrah maka ia pun memerintahkan hal-hal yang selaras dengan fitrah manusia.

Kedua, menjaga kemulian dan wibawa umat Islam. Orang Islam mencintai kehidupan bermasyarakat yang aman dan nyaman. Islam tidak menginginkan umatnya tersingkir atau dijauhi dari pergaulan lantaran persoalan kerbersihan. Seriusnya Islam soal perintah bersuci ini menunjukkan komitmennya yang tinggi akan kemuliaan para pemeluknya.

Ketiga, menjaga kesehatan. Kebersihan merupakan bagian paling penting yang memelihara seseorang dari terserang penyakit. Ragam penyakit yang tersebar umumnya disebabkan oleh lingkungan yang kotor. Karena itu tidak salah pepatah mengungkapkan, "kebersihan adalah pangkal kesehatan".

Anjuran untuk membersihkan badan, membasih wajah, kedua tangan, hidung, dan kedua kaki, berkali-kali saban hari relevan dengan kondisi dan aktivitas manusia. Sebab, anggota-anggota tubuh itu termasuk yang paling sering terpapar kotoran.

Keempat, menyiapkan diri dengan kondisi terbaik saat menghadap Allah: tidak hanya bersih tapi juga suci. Dalam shalat, doa, dan munajatnya, seorang hamba memang seyogianya suci secara lahir dan batin, bersih jasmani dan rohani, karena Allah yuhhibbut tawwâbîna yayuhibbul mutathahhirîna (mencintai orang-orang yang bertobat dan menyucikan diri). Wallâhu a’lam.

Sumber : http://www.nu.or.id



from Jom Dakwah http://ift.tt/2spn5U2
via Kuliah Islam

Inilah Amalan yang Paling Disukai Rasulullah SAW


Image result for Inilah Amalan yang Paling Disukai Rasulullah SAW


Umat Islam meyakini bahwa hidup tidak hanya sekali. Setelah meninggal kelak, kita percaya akan ada kehidupan lain yang berbeda dengan kehidupan dunia. Karenanya, kita dianjurkan untuk mempersiapkan bekal dan modal sebanyak-banyaknya guna menghadapi kehidupan di akhirat.

Dalam beramal pun kita berharap agar amalan yang kita lakukan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Meskipun tidak pernah bertemu langsung dengannya, nasehat dan perilaku beliau terdokumentasi rapi dalam kitab-kitab hadits.

Amalan memang menjadi modal utama di akhirat, tetapi Islam tidak pernah meminta pengikutnya beramal melebihi kemampuannya. Beramallah sesuai dengan kemampuan. Semasa hidupnya, Rasul pun sering mengingatkan sahabatnya yang beramal berlebihan. Mereka beramal sebanyak-banyaknya hingga melupakan hak tubuhnya, yaitu istirahat.

Dalam Mustakhraj Abi ‘Awanah karya Abu ‘Awanah An-Naisaburi, dikisahkan bahwa seorang perempuan pernah berkunjung ke rumah ‘Aisyah. Ia datang dalam keadaan lemah dan mengantuk. Rasulullah pun melihat dan bertanya kepada ‘Aisyah:

“Siapa wanita ini?"

“Ini si fulanah, semalam dia tidak tidur,” Jawab ‘Aisyah.

“Lakukanlah amalan yang sesuai dengan kemampuan kalian. Sesungguhnya Allah tidak pernah merasa bosan, melainkan kalian yang suka bosan,” ujar Nabi SAW menasehati.

Setelah mendengar nasehat Nabi ini, ‘Aisyah selalu menyampaikan petuah Nabi ini kepara para sahabat yang lainnya. Karenanya, ketika ada orang bertanya kepada ‘Aisyah, terkait amalan apa yang disukai Nabi, ia langsung menjawab:

كان أحب العمل إليه الدائم

“Amalan yang paling disukainya adalah amalan yang dilakukan terus-menerus,” (HR Ahmad).

Amalan yang disukai Nabi SAW ialah amalan yang istiqamah, sekalipun amalan itu sederhana dan kecil. Apapun amalan yang kita lakukan akan disukai Nabi SAW selama dilakukan terus-menerus dan istiqamah. Sebagaimana diketahui, istiqamah beramal tentu tidak semudah mengucapkannya. Butuh usaha keras untuk mewujudkannya. Sebab itu, ada ulama yang mengatakan, “Jadilah kalian pencari istiqamah dan jangan mencari karamah.”

Sahabat Bilal pernah ditanya Rasulullah SAW setelah shalat Shubuh, “Wahai Bilal, apakah amalan yang paling sering kamu lakukan? Karena aku mendengar suara langkah kakimu di surga.” Bilal menjawab, “Aku tidak melakukan amalan apapun melainkan aku membiasakan shalat sunah setelah berwudhu’, baik siang ataupun malam,” (HR Al-Bukhari, Ishaq bin Rahaweh, dan lain-lain).

Kisah Bilal ini menunjukkan bahwa ia memperoleh surga karena keistiqamahannya dalam beramal. Meskipun amalan yang dilakukan Bilal terlihat sederhana, yaitu membiasakan shalat sunah setelah berwudhu’. Artinya, apapun amalan yang kita lakukan, akan mengantarkan kita pada keridhaan Allah SWT, selama dilakukan secara istiqamah. Wallahu a’lam

Sumber : http://www.nu.or.id




from Jom Dakwah http://ift.tt/2t99Eon
via Kuliah Islam

Ini Keutamaan Menjaga Kata di Media Sosial

Related image


Media sosial saat ini tak ubahnya seperti senjata tajam. Ia dapat digunakan untuk agenda kebaikan, seperti menyambung silaturahim dan berbagi ilmu pengetahuan, dan dapat pula diarahkan untuk menusuk dan membinasakan nyawa orang. Memang pada saat update status tidak ada darah yang tertumpah seperti halnya menusuk pedang ke perut orang. Tetapi coba perhatikan, tidak jarang status ujaran kebencian yang mengundang provokasi, konflik, bahkan bertumpahan darah.   
Maka dari itu, sejak dulu Islam menekankan pentingnya menjaga lisan. Andaikan dulu sudah ada medsos, kemungkinan besar Nabi juga meminta umatnya agar pandai menggunakan medsos. Gunakanlah untuk sesuatu yang bermanfaat dan jangan gunakan untuk pertikaian.

Dulu, sahabat Abu Musa al-‘Asy’ari pernah bertanya kepada Rasul: Wahai Rasul siapakah muslim terbaik? Rasul menjawab, “Muslim yang mampu menjaga orang lain dari ucapan dan perbuatannnya” (HR: al-Bukhari dan Muslim). Dalam riwayat lain dari Abu Hurairah disebutkan, “Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau lebih baik diam (jika tidak mampu berkata baik)” (HR: al-Bukhari dan Muslim).

Kedua hadis ini menunjukan betapa pentingnya menjaga lisan bagi Rasulullah. Bahkan standar kebaikan, keutamaan, dan kesempurnaan Iman diukur berdasarkan sejauh mana ia mampu menjaga lisannya. Dalam konteks bermedia sosial, tentu kualitas iman dan islam seorang muslim dapat dilihat dari bagaimana cara mereka menggunakan media: apakah untuk kebaikan atau keburukan.

 Status di media sosial, tentu seperti halnya kita bertutur kata sehari-hari. Mungkin pengaruh status yang kita ketik lebih besar ketimbang berbicara langsung. Karena pada saat bicara langsung pendengarnya sangat terbatas, sementara di media sosial siapapun dan dari belahan dunia manapun bisa membacanya.

 Terkait pentingnya menjaga lisan, Imam al-Nawawi dalam al-Azkar mengingatkan:   

    اعلم أنه لكل مكلف أن يحفظ لسنانه عن جميع الكلام إلا كلاما تظهر المصلحة فيه، ومتى استوى الكلام وتركه فى المصلحة، فالسنة الإمساك عنه، لأنه قد ينجر الكلام المباح إلى حرام أو مكروه، بل هذا كثير أو غالب في العادة

“Hendaklah setiap orang menjaga lisannya pada pembicaraan apapun, kecuali bila dipastikan  ada kemaslahatannya. Namun jika bimbang, antara meninggalkan dan mengucapkannya sama-sama ada maslahahnya, disunnahkan tetap diam (tidak berkata apapun). Sebab terkadang perkataan biasa bisa berimplikasi pada keharaman dan makruh. Bahkan hal seperti ini banyak terjadi.”
    
Masih dalam kitab al-Azkar, Imam al-Nawawi mengutip pernyataan Imam al-Syafi’i terkait pentingnya menjaga kata:

إذا أراد الكلام فعليه أن يفكر قبل كلامه، فإن ظهرت المصلحة تكلم، وإن شك لم يتكلم حتى تظهر

“Apabila kalian hendak bicara, berpikirlah sebelumnya. Jika ada kemaslahatan pada ucapan tersebut, bicaralah. Andaikan kalian ragu, lebih baik tidak bicara sampai ditemukan kemaslahatannya”

Pikirlah sebelum bicara atau melontarkan kata di medsos. Timbang baik buruknya terlebih dahulu. Terkadang tidak semua pengetahuan dan informasi yang kita miliki mesti dipublikasikan. Adakalanya, informasi bagus tidak perlu disebarluaskan bila akan menganggu dan merusak ketenangan orang lain. Mari kita budayakan bermedia sosial yang sehat dan produktif. Wallahu a’lam

Sumber : http://www.nu.or.id



from Jom Dakwah http://ift.tt/2spiwcg
via Kuliah Islam

Thursday, 29 June 2017

Elakkan Daripada Melarang Anak Anda Lakukan 7 Perkara Ini


Mengajar dan mendidik anak kecil yang sedang membesar adalah sesuatu yang sangat mencabar, lebih-lebih lagi bagi mereka yang pertama kali mengalami pengalaman itu. Tiada rujukan dan bantuan membuatkan ramai yang serba salah mengenai apa yang patut dan tidak patut dibiarkan.

Oleh sebab itu pepatah anak ini seperti selembar kain putih dan ibu bapa lah yang bertanggungjawab mencorakkan mereka. Jika cantik coraknya, makan cantiklah kainnya dan sebaliknya. Pakar psikologi berpendapat bahawa peraturan dan had boleh membuatkan kanak-kanak berasa lebih selamat dan tenang. Namun, terdapat beberapa sekatan dan larangan yang boleh membuatkan mereka berasa sebaliknya seperti berasa tidak selamat dan melambatkan perkembangan mereka.

Ini adalah diantara 7 larangan atau sekatan yang tak patut anda kenakan kepada kanak-kanak yang sedang membesar:

1. Menangis

Ia adalah lumrah bagi mereka untuk selalu menangis kerana hati mereka lebih cepat tersentuh berbanding orang dewasa. Biarkan mereka menangis dan jangan malu jika mereka menangis. Cara yang terbaik untuk mengajar mereka adalah dengan membantu mereka memahami kenapa mereka menangis dan cari jalan penyelesaian untuk atasi masalah tersebut.

2. Berkata "Tidak"

Dengan berkata "Tidak" kepada mereka anda mungkin terlepas dari mengetahui apa yang mereka sebenarnya maksudkan. Ia juga akan melanggar sempadan untuk mereka belajar sesuatu yang mana kita orang dewasa tidak faham. Daripada berkata "Tidak", adalah lebih baik untuk mencari kata sepakat atau menerangkan mengapa mereka perlu melakukan sesuatu yang mereka tidak mahu atau suka.

3. Tanya soalan

Selain daripada mencuba, kanak-kanak akan bertanya untuk mempelajari sesuatu yang mereka tidak tahu. Ia merupakan suatu proses yang sangat penting bagi mereka dan jika mereka kerap bertanya ia bermaksud mereka minat mempelajari sesuatu. Memang lah penat nak jawab segala pertanyaan mereka kan, tapi cara terbaik untuk membantu mereka adalah dengan meluangkan masa berkualiti engan mereka supaya jalinan antara anda dan mereka sentiasa utuh walaupun mereka sudah dewasa.

4. Simpan rahsia

Memang sepatutnya anda mengetahui setiap perlakuan dan gerak geri anak anda. Namun beberapa perkara seperti rahsia peribadi patut mereka simpan untuk mereka sahaja selagi ia tidak dikategorikan sebagai kesalahan. Ia bukanlah satu bentuk pembohongan tetapi lebih kepada mempunyai privasi sendiri ketika mereka sedang meningkat remaja. Cuma terangkan kepada mereka yang anda sentiasa ada untuk mendengar masalah atau sesuatu yang mereka malu untuk berkongsi. Ia akan membentuk satu kepercayaan di antara anda dan mereka yang mana mengeratkan lagi hubungan keluarga.

5. Buat bising

Jika anak anda membuat bising seperti menyanyi atau bermain-main dengan riuh rendah, jangan halang mereka. Biarkan mereka berseronok selagi ia tidak melampaui batas kerana inilah satu-satunya masa untuk mereka berbuat demikian. Saat-saat gembira ketika zaman kanak-kanak adalah sesuatu yang tidak dapat dibeli dan akan mencorakkan peribadi mereka pada masa depan.

6. Berasa takut

Ketika membesar kanak-kanak akan mempunyai perasaan takut terhadap sesuatu bergantung kepada diri mereka sama ada haiwan seperti cicak atau katak, doktor atau rakan dan saudara anda yang tidak mereka kenali. Itu perkara biasa, anda tak perlu rasa malu, sebaliknya anda perlu ingatkan mereka yang anda sentiasa ada untuk mereka. Dengan ini, mereka akan membina kekuatan dalaman dalam mengatasi ketakutan tersebut kerana jaminan daripada anda itu sangat berharga.

7. Buat salah

Bukan sahaja kanak-kanak melakukan kesalahan malah orang dewasa juga. Semua orang melakukan kesalahan namun apa yang menyebabkan mereka rasa lebih teruk adalah jika anda memarahi dan menengking mereka. Kesalahan merupakan satu proses pembelajaran ke arah mengetahui mana yang buruk dan baik. Ia adalah lebih baik untuk menerangkan dan membetulkan kesalahan mereka supaya mereka ingat di kemudian hari. Jika anda memarahi mereka, tak hairanlah kalau mereka tak mahu buat sesuatu sendirian lagi selepas itu.

Sumber: http://iluminasi.com

from Jom Dakwah http://ift.tt/2upzrYM
via Kuliah Islam

Memberus Gigi Terlalu Kerap Dan Kasar Berisiko Merosakkan Gigi Dan Gusi


Gigi putih berseri memang idaman semua lapisan umur. Siapa yang tak mahukan gigi yang putih, lebih yakin untuk senyum dan berhadapan dengan orang ramai. Dan ramai yang beranggapan dengan menggosok gigi dengan kerap dan bersungguh-sungguh boleh membuatkan impian gigi putih berseri itu tercapai. Hakikatnya, tidak.

Tidak dinafikan memberus gigi dengan kerap adalah sangat penting untuk kesihatan gigi dan juga gusi. Namun, pakar-pakar memberi amaran bahawa ianya boleh memberi kemudaratan jika dilakukan dengan berlebihan. Memberus gigi dengan berlebihan boleh menyebabkan kepada gigi yang sensitif dan penyusutan pada gusi.

Mereka yang terdedah untuk menyebabkan kerosakan pada gigi atau gusi adalah mereka yang sangat mementingkan kebersihan gigi dan mulut, oleh itu mereka terlalu kerap dan memberus gigi dengan kuat, dengan harapan tekanan yang diberikan ketika memberus akan dapat membersihkan gigi mereka dengan lebih baik. Namun hakikatnya adalah sebaliknya kerana ia merosakkan gigi dan gusi. Selain itu, mereka yang menggunakan berus gigi berbulu sederhana atau keras juga mempunyai risiko ini.

Apabila anda memberus gigi dengan berlebihan, ia akan menyebabkan enamel pada gigi semakin surut. Selain itu, ia juga akan menekan permukaan gusi sekaligus mendedahkan bahagian akar yang sensitif. Masalah gigi seperti penyakit gusi (periodontal disease) dan kaviti pada akar gigi boleh disebabkan oleh penyusutan gusi akibat memberus gigi secara berlebihan. Masalah-masalah ini akan menyebabkan anda memerlukan rawatan seperti rawatan saluran akar serta mencabut gigi. 10 hingga 20 peratus daripada populasi manusia dilaporkan oleh Wall Street Journal mengalami kerosakan pada gigi atau gusi disebabkan oleh memberus gigi berlebihan.

Bagi mereka yang ingin membuang plak pada gigi, caranya bukanlah dengan memberus gigi dengan tekanan yang kuat. Menurut Kevin Sheu, seorang pakar bedah gigi, plak adalah sangat lembut dan ia boleh dibuang dengan kain dengan hanya menggosok, dan jika anda boleh mencapai dimana sahaja ia berada. "Apa yang anda perlu lakukan untuk menyingkirkan plak adalah dengan menggosok dengan penuh teliti, bukannya dengan memberus secara kuat dan kasar. Anda tak akan dapat apa-apa kebaikan jika memberus dengan kasar," tambahnya lagi.

Bagi menjaga kesihatan gigi dan gusi anda, jumpalah dengan pakar pergigian mengenai kekerasan bulu pada berus gigi yang sesuai dengan anda, serta menukar tabiat memberus gigi juga dapat membuatkan gigi dan gusi anda daripada menjadi lebih teruk.

Sumber: http://iluminasi.com

from Jom Dakwah http://ift.tt/2trL2cm
via Kuliah Islam

Rasulullah S.A.W Larang Dekati Masjid Dalam Keadaan Berbau


Di dalam kita teruja untuk meramaikan masjid, perlu kita tahu adab-adab solat berjemaah. Antara salah satunya adalah memastikan bau badan kita sentiasa wangi dan menyenangkan. Atau dalam erti kata lain, badan kita tidak berbau busuk sehingga mengganggu jemaah lain. Perkara ini sering dianggap remeh, namun ia memberi kesan yang amat besar.

Mungkin di antara kita tidak sedar yang badan atau ketiak kita berbau, namun ia mudah disedari oleh orang lain. Bukan itu sahaja, disebabkan oleh ada yang tidak menggosok gigi kerana berpuasa, ataupun bau mulut perokok, bau mulut yang sangat kuat dan tidak menyenangkan ini akan mencetuskan ketidaksenangan bagi orang lain. Ini kerana bau-bau yang tidak menyenangkan ini akan mengganggu kekhusyukan solat jemaah di sebelah kita, dan bagi orang yang sangat sensitif dengan hal ini, ia pastinya akan langsung tidak mampu meneruskan solat.

Larangan Rasulullah S.A.W

Terdapat larangan oleh Rasulullah S.A.W mengenai mereka yang berbau mulut untuk tidak hadir ke masjid. Sabda Rasulullah S.A.W :

مَنْ أَكَلَ مِنْ هَذِهِ, الْبَقْلَةِ، الثّومِ (وَقَالَ مَرّةً: مَنْ أَكَلَ الْبَصَلَ وَالثّومَ وَالْكُرّاثَ) فَلاَ يَقْرَبَنّ مَسْجِدَنَا، فَإِنّ الْمَلاَئِكَةَ تَتَأَذّى مِمّا يَتَأَذّى مِنْهُ بَنُو آدَمَ”. (رواه مسلم)

“Barangsiapa yang memakan biji-bijian ini, yakni bawang putih (suatu kali beliau mengatakan, “Barangsiapa yang memakan bawang merah, bawang putih dan kurrats -sejenis daun bawang-), maka janganlah ia mendekati masjid kami, kerana malaikat merasa terganggu dengan hal (bau) yang membuat manusia terganggu.”[1HR.Muslim ]

Wajib tinggalkan solat berjemaah sementara waktu

Bagi mereka yang mempunyai masalah ini, adalah diwajibkan ke atas mereka untuk meninggalkan solat secara berjemaah buat sementara waktu, hinggalah bau itu hilang atau masalah itu diselesaikan terlebih dahulu. Dalam sabda Rasulullah S.A.W yang menerangkan mengenai bawang, itu hanyalah sebagai contoh, jelas Ibnu Hajar Al-Asqalani. Bau yang dimaksud adalah semua bau yang menyengat dan tidak sedap. Beliau berkata:

وقال ابن حجر : وقد ألْحَقَ بها الفقهاء ما في معناها من البقول الكريهة الرائحة ، كالفجل

“Para ulama ahli fiqh menyamakan hal ini kepada sesuatu yang semakna dengannya (bawang) seperti sayuran dan lobak yang menyengat.”[Fathul Bari 14/364 ]

Jadi, sama-samalah kita lebih peka ke atas bau badan atau bau mulut kita, lebih-lebih lagi jika kita kerap menunaikan solat secara berjemaah kerana ia dapat menjaga kekhusyukan solat kita serta orang lain, di samping menjaga silaturrahim sesama jemaah. Adalah lebih baik jika kita memakai wangian terlebih dahulu bagi menyenangkan baunya.

Wallahualam.

Sumber: http://iluminasi.com

from Jom Dakwah http://ift.tt/2ultBHM
via Kuliah Islam

15 Kesakitan Paling Dasyat Manusia Boleh Alami


Tak ada seorang pun di dunia ni yang sukakan kesakitan. Eh, sebenarnya ada, tapi itu orang yang tak normal. Bagi orang normal kita sudah tentu dengan lumrah diri yang mahu mengelakkan kesakitan. Namun, kadang-kadang kita tak dapat nak elakkan diri kita daripada sakit atau mengalami menyakit.

Kesakitan mempunyai tahap mereka yang tersendiri dan tak semua orang mempunyai daya ketahanan yang sama terhadap kesakitan. Ada orang boleh tahan sakit kepala, tapi tak dapat tahan sakit hati, dan sebaliknya. Kan berbeza tu? Tapi tahukah anda apakah sakit yang paling menyeksakan diri kita, dari sudut sains perubatan? Penulis pernah dengar ada orang cakap sakit yang paling hebat adalah sakit melahirkan anak, ada juga kata sakit gigi. Tapi yang pastinya mati itu lebih sakit, namun kita nak bincangkan mengenai sakit ketika hidup dari sudut sains perubatan.

Ini adalah antara 15 kesakitan dari sudut sains perubatan yang paling seksa manusia boleh alami:

15. Linchi

Dengar macam laici, tapi tak sama. Teknik hukuman yang digunakan oleh China dan Vietnam sehingga tahun 1900an ini adalah sesuatu yang amat menyakitkan. Dikenali sebagai "Death by a thousands cuts", badan mangsa akan dipotong kepada kepingan atau ketulan. Untuk menambahkan lagi kesakitan, proses ini dijalankan secara perlahan-lahan. Mak ai kejam betul.

14. Tetanus

Jika ibu bapa anda adalah anti-vaksin, anda berkemungkinan berpeluang dapat merasakan kesakitan ini. Tetanus merupakan satu kondisi yang jarang berlaku namun ianya serius yang disebabkan oleh bakteria yang merebak kepada luka. Ia antara salah satu kesakitan yang paling menakutkan yang boleh berlaku kepada badan kita. Otot anda akan mula kejang dan seperti terkunci. Tak boleh nak bayang. Nasib baik penulis divaksin dulu.

13. Lahirkan anak

Di tangga ke-13, melahirkan anak adalah salah satu yang amat menyakitkan, walaupun penulis tak pernah mengalaminya. Memang sering diperkatakan oleh semua orang terutamanya wanita yang pernah mengalaminya, bahawa ia amat menyakitkan. Disamakan dengan 20 tulang dipatahkan secara serentak. Seramnya dengar.

12. Penyaliban

Kesakitan akibat disalib dikatakan terlalu menyakitkan. Orang Rom adalah sifu kepada kaedah untuk membunuh dan menyeksa. Mereka akan menyalib seseorang untuk memberikan kesakitan yang maksima kepada mangsa.

11. Peritonitis

Bunyi macam period tapi bukan. Dalam abdomen kita terdapat lapisan nipis yang melindungi perut yang dipanggil peritoneum. Apabila peritoneum ini membengkak atau mengalami keradangan akibat daripada bocornya atau pecahnya usus-usus, bersedialah anda akan kesakitannya. Jika tidak dirawat, ia boleh membawa maut.

10. Sindrom Irukandji

Di pantai Australia, terdapat banyak obor-obor Irukandji, yang sangat berbisa sengatnya. Ia boleh menyebabkan terjadinya sindrom ini dan menyebabkan kesakitan yang tidak terperi dan racunnya seperti azab yang tidak terperi. Sindrom ini mengambil masa sehingga beberapa minggu untuk surut jika diberikan perubatan yang betul. Ada mangsa yang mengalami sindrom ini meminta doktor untuk membunuh sahaja mereka bagi melenyapkan kesengsaraan itu. Erk!

9. Kilasan gonad

Alamak, dengar pun dah rasa sakit. Gonad adalah organ pembiakan iaitu testis bagi lelaki dan ovari bagi wanita. Kilasan salah organ pembiakan ini akan menyebabkan saluran darah terhenti, dan kesakitan yang amat sangat akan terhasil. Untuk menyelamatkan organ ini daripada rosak, pembedahan perlu dilakukan. Pernah dulu terkepit pun dah meraung, apatah lagi dikilas.

8. Batu karang

Memang tidak dinafikan antara yang tersakit. Jika anda pernah mengalaminya pasti anda juga akan bersetuju, namun tahukah anda batu karang yang pernah dikeluarkan dari badan manusia adalah selebar 15 sentimeter! Bagi orang seperti penulis yang tidak pernah merasakannya, dikatakan sekecil-kecil batu saja sudah menyakitkan, apatah lagi 15 sentimeter. Paling menakutkan ialah ia menyebabkan kencing berdarah.

7. Terbakar tahap kedua 

Okay bila sebut tahap kedua, mesti juga ada tahap ketiga kan? Pasti tahap ketiga lebih sakit! Tak, terbakar tahap ketiga adalah sangat teruk sehinggakan urat saraf anda pun dah rosak, jadi anda takkan rasa apa-apa. Jadi, terbakar tahap kedua lebih sakit. Kalau tengah masak terpegang periuk panas pun dah menggelupur, apatah terbakar seteruk ini. Minta dijauhkan.

6. Penyakit Dercum

Juga dikenali sebagai penyakit Anders, ia merupakan satu masalah kesihatan di mana disfatkan sebagai obesiti dan tumor berlemak dalam tisu lemak. Penyakit ini terdiri daripada beberapa ketumbuhan yang sangat menyakitkan dan apa yang lebih mengerikan adalah ketumbuhan-ketumbuhan tersebut sangat sensitif terhadap sentuhan dan suhu. Ia sampai ke tahap mandi pun boleh menyebabkan kesakitan tak terperi. Habis tu macam mana nak mandi?

5. Complex Regional Pain Syndrome (CRPS)

Sindrom ini adalah disebabkan reseptor dalam badan anda rosak dan seolah-olah gila yang mengakibatkan bengkak yang teruk diiringi kesakitan, biasanya pada anggota badan. Apa yang lebih buruk adalah ia tidak mempunyai penyembuh dan akan menjadi semakin buruk. Jika kesakitan yang dialami tidak lagi dapat ditahan oleh pesakit, cara terbaik adalah dengan memotong bahagian tersebut. Apa yang menyebabkan sindrom ini? Sumbangan kepada penyakit ini adalah dengan merokok.

4. Sakit kepala kluster (berkelompok)

Penulis mengakui ianya amat menyakitkan kerana pernah mengalaminya. Ianya terjadi betul-betul di belakang bola mata, tak seperti migrain dan sakit kepala disebabkan tekanan. Biasanya berlaku pada waktu malam, dan berlaku secara berkumpulan, oleh itu diberi nama "Kluster". Rasa yang dikatakan oleh orang seperti mata dicucuk itu boleh dikira sebagai benar. Awww.

3. Zakar retak

Berita baik bagi wanita, anda tak akan pernah mengalami kesakitan ini. Walaupun zakar tidak mempunyai tulang, namun "retak" yang dimaksudkan adalah pecahnya satu atau dua "tunica albuginea", iaitu alas fiber yang fungsinya membaluti tisu ereksi pada zakar yang dikenali sebagai corpora cavernosa. Sebab yang membolehkan ianya terjadi adalah akibat hentakan atau pelanggaran objek tumpul dengan zakar yang menegang, biasanya ketika hubungan intim atau masturbasi yang agresif. Kaum lelaki, jagalah ia sebaik-baiknya sebagaimana anda menjaga kereta anda daripada tercalar. Amin.

2. Sakit kepala "Postdural Puncture"

40% daripada mereka yang mengalami adalah mereka yang pernah menjalani proses lumbar puncture. Ia merupakan kesakitan maksima yang boleh dialami oleh manusia. Juga dikenali sebagai spinal headache, ia adalah disebabkan meninges (selaput otak - paling sensitif dalam badan) dalam badan anda dijangkiti, biasanya oleh kesan sampingan suntikan anestesia pada tulang belakang. Jika kesakitan itu masih tidak cukup, dengan bergerak sahaja ia boleh menambahkan lagi kesakitan sedia ada. Jadi, anda tak boleh nak bergerak. Digambarkan sebagai kesakitan yang membakar dan merebak seperti besi panas.

1. Tekanan emosi

Di antara segala sakit di atas daripada badan dipotong, disengat obor-obor hinggalah zakar patah, sakit mental atau emosi adalah sesuatu yang paling sakit dan dasyat seseorang itu boleh alami. Terdapat pelbagai bukti yang menunjukkan bahawa trauma dan kesengsaraan emosi dicetuskan di bahagian otak yang sama dengan kesakitan fizikal. Paling teruk di antara sakit mental atau emosi ini adalah tekanan psikologi.

Contoh tekanan emosi adalah putus cinta, anda pernah putus cinta? Amacam, sakit ke tak? Mandi tak basah, makan tak kenyang, tidur tak lena. Lagi teruk daripada kena sengat dengan obor-obor kan?

Jika kesakitan fizikal itu mungkin boleh dirawat dengan cara fizikal, tetapi sakit mental perlu dirawat menggunakan cara psikologi, dan ia memerlukan keseimbangan emosi serta keinginan pesakit untuk pulih, jika tidak, ia akan berterusan dan kemungkinan tak akan dapat dirawat sampai bila-bila.

Jadi sama-sama lah kita elakkan apa sahaja yang boleh menyumbang kepada kesakitan dan kesengsaraan di atas.

Sumber: http://iluminasi.com

from Jom Dakwah http://ift.tt/2tnXN7N
via Kuliah Islam

10 Ayat Al Quran Kebersamaan Dan Perbezaan Antara Perempuan Dan Lelaki

Image result for 10 Ayat Al Quran Kebersamaan Dan Perbezaan Antara Perempuan Dan Lelaki



Islam memelihara wanita sesuai dengan fitrahnya. Oleh itu, wanita dilayan dengan penuh hormat mengikut perintah Allah s.w.t. Berikut adalah 10 ayat Al-Quran terpilih yang menyebut tentang kebersamaan dan perbezaan dengan kaum lelaki, serta keistimewaannya.

#1- Wanita Bukan Lelaki

Firman Allah s.w.t yang bermaksud;
“Maka tatkala isteri Imran melahirkan anaknya, dia pun berkata: “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku melahirkan seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang dia lahirkannya itu; dan anak lelaki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada syaitan yang direjam.”
Ali Imran: 36

#2- Wanita Menyempurnakan Lelaki

Allah swt berfirman maksudnya;
“Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingati kebesaran Allah.”
Al-Dhariyat: 49

#3- Isi Al-Quran Jelas Akan Kesatuan Lelaki Dan Wanita Menerusi Perumpamaan Pakaian Bagi Keduanya

Firman Allah s.w.t yang bermaksud;
“Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahawasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, kerana itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, iaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beriktikaf dalam masjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayatNya kepada manusia, supaya mereka bertakwa.”
Al-Baqarah: 187

#4- Wanita Dan Lelaki Saling Melengkapi

Firman Allah s.w.t yang bermaksud;
“Wahai sekalian manusia! Bertakwalah kepada Tuhan kamu yang telah menjadikan kamu (bermula) dari diri yang satu (Adam) itu pasangannya (isterinya – Hawa), dan juga yang membiakkan dari keduanya –zuriat keturunan – lelaki dan perempuan yang ramai. Dan bertakwalah kepada Allah yang kamu selalu meminta dengan menyebut-nyebut namaNya, serta peliharalah hubungan (silaturrahim) kaum kerabat; kerana sesungguhnya Allah sentiasa memerhati (mengawasi) kamu.”
An-Nisaa: 1

#5- Wanita Mempunyai Hak Yang Seimbang Dengan Lelaki

Firman Allah s.w.t yang bermaksud;
“Wanita-wanita yang ditalak hendaklah menahan diri (menunggu) tiga kali quru’. Tidak boleh mereka menyembunyikan apa yang diciptakan Allah dalam rahimnya, jika mereka beriman kepada Allah dan hari akhirat. Dan suami-suaminya berhak merujukinya dalam masa menanti itu, jika mereka (para suami) menghendaki ishlah. Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma’aruf. Akan tetapi para suami, mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada isterinya. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”
Al-Baqarah: 228

#6- Allah Melindungi Wanita Daripada Kekejaman Lelaki Yang Menyakiti Mereka

Firman Allah s.w.t yang bermaksud;
“Wahai-wahai orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mewarisi perempuan-perempuan dengan jalan paksaan, dan janganlah kamu menyakiti mereka (dengan menahan dan menyusahkan mereka) kerana kamu hendak mengambil balik sebahagian dari apa yang kamu telah berikan kepadanya, kecuali (apabila) mereka melakukan perbuatan keji yang nyata. Dan bergaullah kamu dengan mereka (isteri-isteri kamu itu) dengan cara yang baik. Kemudian jika kamu (merasai) benci kepada mereka (disebabkan tingkah-lakunya, janganlah kamu terburu-buru menceraikannya), kerana boleh jadi kamu bencikan sesuatu, sedang Allah hendak menjadikan pada apa yang kamu benci itu kebaikan yang banyak (untuk kamu).”
An-Nisaa: 19

#7- Wanita Sebagaimana Lelaki, Bertanggungjawab Untuk Menurut Perintah Allah

Firman Allah s.w.t yang bermaksud;
“Sesiapa yang beramal soleh, dari lelaki atau perempuan sedang ia beriman, maka sesungguhnya Kami akan menghidupkan dia dengan kehidupan yang baik, dan sesungguhnya kami akan membalas mereka, dengan memberikan pahala yang lebih dari apa yang mereka telah kerjakan.”
An-Nahl: 97

#8- Hubungan Lelaki Dan Wanita Telah Dijelaskan Di dalam Al-Qur’an Melalui Ikatan Yang Halal

Firman Allah s.w.t yang bermaksud;
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadaNya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.”
Ar-Rum: 21

#9- Wanita Dan Lelaki Beriman Jalan Seiring

Firman Allah s.w.t yang bermaksud;
“Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.”
Al-Ahzab: 35

#10- Wanita Juga Ditempatkan Di Dalam Syurga Jika Melakukan Kebaikan Sebagaimana Lelaki

Firman Allah s.w.t yang bermaksud;
“Masuklah kamu ke dalam syurga, kamu dan isteri-isteri kamu digembirakan.”
Az-Zukhruf: 70
Sumber : tazkirah.net


from Jom Dakwah http://ift.tt/2sk0kAK
via Kuliah Islam

Abu Bakar As-Siddiq; Insan Hebat Yang Sentiasa Membenarkan Nabi

Image result for Abu Bakar As-Siddiq; Insan Hebat Yang Sentiasa Membenarkan Nabi


Nama sebenarnya ialah Utsman, Abu Quhafah bin Amir bin Amr bin Ka’b bin Sa’d bin Taim bin Murrah bin Ka’b bin Luwai bin Ghalib bin Fihr. Beliau dari keturunan Bani Tamim iaitu sebahagian keturunan dari Arab Quraisy. Ibunya bernama Salma.
Sebelum pengislamannya, Abu Bakar digelar dengan nama Abdul Kaabah (hamba Kaabah) tetapi selepas memeluk Islam, beliau digelar dengan nama ‘Abdullah’.
Gelaran ‘Abu Bakar’ (daripada bahasa Arab yang bermaksud ‘unta muda’) kerana beliau amat gemar membela unta. ‘Bakr’ juga beerti ‘segera’ lantaran beliau memeluk Islam dengan segera dan lebih dahulu daripada orang lain.
Saidina Abu Bakar juga diberikan gelaran ‘as-Siddiq’ oleh Rasulullah SAW yang bermaksud sentiasa ‘membenarkan’ kerana beliau sangat mempercayai dan menyakini segala kata-kata dan perbuatan Baginda terutamanya dalam peristiwa Isra’ Mikraj yang tidak dipercayai oleh sesiapa pun ketika itu.
Abu Bakar as-Siddiq lahir dua tahun selepas kelahiran Rasulullah SAW, iaitu pada tahun 572 Masihi di Kota Mekah. Beliau memiliki peribadi yang jujur, sopan, baik pekerti, adil, tegas dan sifat terpuji lain.
Sebelum memeluk Islam, Abu Bakar pernah menikahi Qutailah binti Abd al-Uzza. Dari pernikahan tersebut lahirlah Abdullah dan Asma. Beliau juga menikahi Ummu Ruman binti Amir bin Uwaimir bin Zuhal bin Dahman dari Kinanah. Dari pernikahan tersebut lahirlah Abdurrahman dan Aisyah.
Kemudian, berkahwin dengan Asma binti Umais, dan lahirlah Muhammad bin Abu Bakar. Seterusnya menikahi Habibah binti Kharijah dan lahirlah Ummu Kaltsum.
Saidina Abu Bakar juga seorang saudagar dan pedagang kaya yang dihormati oleh masyarakat setempat. Beliau terlibat dalam perniagaan kain, di samping memiliki kebun kurma yang luas, memelihara unta yang banyak dan pelbagai perniagaan lain.
Selain itu, beliau juga seorang yang terpelajar dan bijak dalam kalangan masyarakat Quraisy. Sewaktu zaman jahiliah, Abu Bakar adalah antara 17 penduduk yang pandai membaca dalam kalangan masyarakat ketika itu. Beliau juga pernah menjadi hakim dan dengan kedudukan tinggi, selain dipercayai bijak menafsir mimpi.
Walaupun kaya dan berjaya, beliau sangat merendah diri, pemurah dan suka membantu. Saidina Abu Bakar banyak menggunakan hartanya untuk membebaskan para hamba yang didera oleh tuan mereka kerana memeluk Islam. Antara yang pernah dibebaskan olehnya ialah Bilal bin Rabah.
Saidina Abu Bakar as-Siddiq juga merupakan sahabat yang sangat rapat dengan Rasulullah SAW dan menjadi lelaki pertama memeluk Islam atas ajakan Rasulullah sendiri. Beliau menyatakan pengislamannya sewaktu berusia 38 tahun, dan ketika itu Rasulullah SAW berusia 40 tahun.
Semasa Nabi Muhammad SAW berhijrah dari Mekah ke Madinah pada tahun 622 Hijrah, Saidina Abu Bakarlah satu-satunya sahabat yang menemani perjalanan Baginda. Betapa sayangnya Saidina Abu Bakar kepada Rasulullah sehingga ditatang Baginda seperti anaknya sendiri.
Bahkan beliau berikrar dan bertekad untuk melindungi Nabi Muhammad SAW daripada apa-apa saja ancaman musuh, sehinggalah mereka berjaya melepaskan diri daripada dikejar oleh kaum kafir atas bantuan Allah SWT.
Selain itu, Abu Bakar as-Siddiq juga merupakan sahabat pertama yang mendapat gelaran ‘Amirul Hajj’, iaitu pada tahun ke-9 Hijrah. Tugasnya adalah memimpin jemaah haji pergi dan pulang untuk menunakan haji di Mekah.
Bukan sahaja sahabat yang sejati, Saidina Abu Bakar juga merupakan bapa mertua kepada Nabi Muhammad SAW, iaitu melalui perkahwinan Rasululah SAW dengan Saidatina Aisyah, selepas peristiwa penghijrahan ke Madinah.
Selain itu, Abu Bakar al-Siddiq juga menjadi khalifah pertama umat Islam selepas kewafatan Rasulullah SAW iatu bermula dari tahun 632 Masihi sehingga 634 Masihi. Ketika sedang sakit tenat, Baginda mengarahkan agar Saidina Abu Bakar mengimamkan solat untuk umat Islam.
Selepas kewafatan Baginda, sebuah majlis syura diadakan untuk melantik seorang khalifah dan pemimpin umat Islam. Dalam perbincangan itu, Saidina Abu Bakar dilantik dan menjadi khalifah pertama umat Islam.
Pada awalnya, perlantikan itu mendapat tentangan daripada golongan yang inginkan Saidina Ali menjadi khalifah. Pertelingkahan itu selesai selepas Saidina Ali Abi Talib sendiri yang membaiahkan Saidina Abu Bakar, selain Saidina Umar al-Khatab dan para sahabat lain turut membaiah beliau.
Semasa pemerintahan Abu Bakar as-Siddiq sebagai khalifah pertama, banyak sumbangan dan jasa beliau dalam menegak dan mempertahankan agama Islam. Ditambah dengan cabaran dan ujian umat Islam yang ketika itu baru sahaja kehilangan Rasulullah SAW.
Saidina Abu Bakar meninggal dunia pada 23 Jamadilakhir pada tahun ke-13 Hijrah (634M) di Madinah ketika masih memegang jawatan khalifah. Ada dua pendapat mengenai kematiannya, ada yang mengatakan beliau diracun oleh pihak musuh yang dengki. Ada juga pandangan yang mengatakan Abu Bakar as-Siddiq meninggal dunia secara biasa selepas 15 hari mengalami sakit.
Sebelum meninggal dunia, beliau sempat menyebutkan nama Umar al-Khattab sebagai penggantinya. Jasad beliau dimakamkan bersebelahan dengan makam Nabi Muhammad SAW di Masjid an-Nabawi di Madinah.
Sumber : tazkirah.net


from Jom Dakwah http://ift.tt/2u16Jhw
via Kuliah Islam

Cantikkah Kita: Antara Perspektif Manusia Dan Pandangan Islam

Image result for muslimah


Wanita Dan Kecantikan
Wanita sangat sinonim dengan kecantikan. Nabi Muhammad SAW sendiri sangat meraikan fitrah wanita yang mencintai kecantikan. Buktinya, panggilan Baginda ke atas isterinya, Aisyah ialah Al-Humaira’ yakni putih kemerah-merahan. Panggilan manja ini sangat digemari oleh Saidatina Aisyah kerana itulah cara baginda mengiktiraf kecantikannya.
Di sisi Islam, kecantikan bukanlah sesuatu yang diharamkan selagi ianya tidak bertentangan dengan syariat. Bahkan dalam Al-Quran sendiri adanya surah Az-Zukhruf, yang bermaksud perhiasan. Nah! Bukankah perhiasan digunakan untuk mencantikkan?
Walaubagaimanapun, definisi cantik membawa maksud yang berbeza apabila merentasi budaya dan negara. Sebagai muslim, adalah menjadi satu galakan untuk kita memahami perbezaan ini agar kita saling mengenali dan menghormati antara satu sama lain. Bukankah Allah telah berfirman:
”Wahai manusia! Sesungguhnya kami telah menciptakan kamu dari lelaki dan perempuan dan kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal”(Al-Hujurat:13)
Justeru hari ini mari kita meneliti beberapa fakta yang dikaitkan dengan kecantikan mengikut definisi beberapa buah negara.

#1 – Eropah

Pada abad ke-20 wanita dianggap cantik apabila tinggi dan langsing. Sehingga ke hari ini, tidak hairanlah insan yang dipilih untuk memperagakan pakaian atau fesyen terkini di Eropah terdiri daripada golongan tersebut. Kelangsingan dan ketinggian tubuh melambangkan imej wanita yang menitikberatkan soal penjagaan kecantikan dan kesihatan diri.

#2 – Afrika dan India

‘Big is beautiful’. Itulah definisi kecantikan di mata mereka. Indikator kecantikan wanita bagi komuniti berkulit gelap ini ialah terletak kepada saiz tubuh yang agak berisi. Dalam kata lain, semakin berisi tubuhnya semakin cantiklah wanita tersebut. Bagi wanita yang sudah berkahwin pula, saiz tubuh yang besar melambangkan kebahagiaan hidup dan kesuburan wanita itu.

#3 – Thailand dan Myanmar

Seorang wanita dianggap cantik apabila memiliki leher yang panjang. Sekitar umur lima tahun, leher mereka akan mula dipasang dengan gelang tembaga yang melingkar dan berlapis-lapis. Ini bagi mengelakkan leher mereka menjadi besar dan kembang. Oleh itu, jangan terkejut jika berkunjung ke negara Asia itu, anda akan lihat ramai wanita yang bergelung di leher mereka.

#4 – Kalimantan

Definisi ‘cantik’ bagi perempuan di sana lebih banyak terfokus pada bahagian telinga. Semakin lanjut telinga, semakin cantiklah wanita itu. Caranya adalah dengan menindik bahagian cuping telinga dan menggantungkan anting-anting logam yang berat untuk ‘melanjutkan’ telinga tersebut.
Di sana, budaya menindik dan ‘melanjutkan’ telinga bukan sahaja bertujuan untuk mencantikkan malah ia menjadi lambang kehormatan sesuatu puak atau suku tersebut.

#5 – Korea

Di negara Asia timur ini, wanita yang mempunyai kelopak mata dianggap cantik kerana kebanyakkan wanita di sana mempunyai mata yang sepet. Walaubagaimanapun, secara umumnya, mereka masih mementingkan kecantikan dari hujung rambut hingga ke hujung kaki.
Ini kerana Korea mempunyai teknologi pembedahan plastik yang sangat maju bagi mencantikkan struktur tubuh yang sedia ada.

#6 – Ethiopia

‘Beauty is pain’. Itulah ungkapan yang selayaknya diberikan kepada warga Ethiopia yang masih meneruskan budaya melebarkan bibir menggunakan piring. Adat ini sering dilakukan ke atas golongan anak dara beberapa bulan sebelum pernikahan mereka. Dengan berbibir lebar, mereka bukan sahaja kelihatan cantik malah lebih dihormati oleh kaum lelaki dalam puak mereka.

Cantik Di Sisi Allah

Sungguh, dalam Islam definisi ‘CANTIK’ itu bukan hanya disandarkan pada bentuk tubuh, keayuan wajah mahupun fizikal wanita itu sendiri. Bahkan, ia melangkaui segala perkara itu. Fahamilah sabda Baginda Nabi SAW ini dan berusahalah untuk menjadi cantik dan berseri-seri di sana nanti.
“Umatku akan tampil (datang) pada hari kiamat kelak dengan wajah yang bersinar-sinar, tangan dan kakinya berkilau dari bekas-bekas wuduknya.”(Hadis Riwayat Ahmad, Bukhari dan Muslim)
Hakikat cantik di sisi Allah bukan hanya pada fizikal semata-mata tetapi menjurus kepada kecantikan amal yang dipersembahkan kepadaNya. Bayangkan di akhirat kelak, bekas wudhuklah yang akan memberi sinar di wajah kita.
Jika di dunia, leher yang panjang cantik di mata wanita, maka ketahuilah leher panjang yang menjadi kebanggaan Allah di padang mahsyar kelak akan dimiliki oleh bilal yang melaungkan azan. Ini dibuktikan dalam hadis Rasulullah SAW yang menyebut:
Muadzin adalah orang yang paling panjang lehernya di akhirat kelak(HR Ibnu Majah)
Kesimpulannya, tidak salah untuk mencantikkan fizikal, tetapi janganlah sampai kita terlupa mencantikkan amal ibadah kita untuk dipersembahkan kepada Allah.
Ingatlah, secantik manapun rupa paras kita, tetap akan hancur dimakan ulat. Kerana akhirnya, keindahan amal soleh itulah yang akan menuntun kita ke SyurgaNya yang pastinya dilimpahi kecantikan yang kekal abadi.
Sumber : tazkirah.net


from Jom Dakwah http://ift.tt/2ts4ruB
via Kuliah Islam