Abu Mas’ud al-Anshari -Radhiyallahu ‘anhu- meriwayatkan bahwa Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa Sallam- bersabda,
إِنَّ الْمُسْلِمَ إِذَا أَنْفَقَ عَلَى أَهْلِهِ نَفَقَةً وَهُوَ يَحْتَسِبُهَا كَانَتْ لَهُ صَدَقَةً
“Sesungguhnya seorang muslim jika memberikan (nafkah) kepada keluarganya karena mencari pahala, maka hal itu menjadi shadaqah baginya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)1
Hadits yang diriwayatkan dari Sa’ad -Radhiyallahu ‘anhu- bahwa Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa Sallam- bersabda kepadanya, “Apa pun yang engkau berikan berupa suatu nafkah kepada keluargamu, maka engkau diberi pahala, hingga sampai sesuap makanan yang engkau angkat (masukkan) ke mulut istrimu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)2
Dari Abu Hurairah -Radhiyallahu ‘anhu-, Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa Sallam- bersabda,
دِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَدِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ فِي رَقَبَةٍ وَدِينَارٌ تَصَدَّقْتَ بِهِ عَلَى مِسْكِينٍ وَدِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ عَلَى أَهْلِكَ أَعْظَمُهَا أَجْرًا الَّذِي أَنْفَقْتَهُ عَلَى أَهْلِكَ
“Dinar yang engkau nafkahkan di jalan Allah, dinar yang engkau nafkahkan untuk membebaskan budak, dinar yang engkau shadaqahkan untuk orang miskin, dan dinar yang engkau nafkahkan untuk keluargamu; maka yang paling besar pahalanya adalah yang engkau nafkahkan untuk keluargamu.” (HR. Muslim)3
Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa Sallam- bersabda, “Jika dia keluar untuk berusaha demi anak-anaknya yang masih kecil, maka dia di jalan Allah. Jika dia keluar untuk berusaha demi mencukupi dirinya agar tidak meminta-minta, maka dia di jalan Allah. Dan jika dia keluar untuk berusaha karena riya’ dan sombong, maka dia di jalan syaithan.”4
Abdullah bin al-Mubarak berkata, “Tidak ada sesuatu pun yang dapat menandingi kedudukan berusaha demi keluarga, tidak pula jihad di jalan Allah.”5
Sumber : http://ift.tt/2xSf6xS
from Jom Dakwah http://ift.tt/2xRBtTS
via Kuliah Islam
No comments:
Post a Comment