Sampailah riwayat kepada kita oleh Imam Abu Ya’la dan Imam ath-Thabrani Rahimahumallahu Ta’ala dari sahabat mulia Abu Dzar al-Ghifari Radhiyallahu ‘anhu. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam bertanya, “Wahai Abu Dzar, maukah aku tunjukan dua amalan yang ringan dikerjakan tapi berat dalam timbangan amal?”
“Ya, wahai Rasulullah.” jawab sahabat mulia Abu Dzar al-Ghifari.
“Berperilaku baiklah dan perbanyak diam. Demi Allah yang jiwaku berada di dalam Genggaman-Nya,” sambung sang Nabi yang makna nasihat ini berlaku untuk seluruh umatnya sampai akhir zaman, “betapa indahnya manusia dengan dua perkara tersebut.”
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam memiliki misi utama menyempurnakan akhlak umat manusia. Agar hanya menyembah kepada Allah Ta’ala, mengikuti syariat yang dibawa Rasulullah, dan berlaku baik kepada semua makhluk, bukan hanya kepada manusia.
Akhlak yang baik merupakan satu di antara sekian banyak amalan yang paling utama bagi seorang hamba. Ia merupakan pemberat timbangan kebaikan yang paling utama dan pengantar pelakunya menuju surga jika dilandasi dengan iman yang benar.
Saking utamanya akhlak mulia, Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam pernah menunda shalat tatkala iqamah sudah dikumandangkan karena hendak memberikan suatu kebutuhan untuk orang Arab Badui. Beliau terkenal dengan penyayang dan senantiasa memberi jika memiliki sesuatu.
Akhlak utama lainnya sangatlah banyak. Islam adalah agama yang sangat sempurna terkait hal ini. Akhlak-akhlak baik tertentu disebutkan lengkap dengan balasan yang berhak digapai. Salah satunya ialah amalan yang disebut sebagai sarana pencegah agar pelakunya tidak mendapatkan su-ul khatimah, akhir kehidupan yang buruk.
“Akhlak yang baik adalah keberuntungan dan akhlak yang buruk adalah kecelakaan. Kebaikan akan menambah umur dan sedekah menghindarkan seseorang dari cara kematian yang buruk.”
Hadits nan mulia ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal dan dikutip oleh Dr ‘Ali Hasyimi dalam buku Membentuk Pribadi Muslim ideal menurut al-Qur’an dan as-Sunnah.
Akhlak yang baik hendaknya menjadi prioritas utama setelah akidah dan ibadah. Pasalnya, banyak ketidakbaikan yang dialamatkan kepada Islam, Allah, dan Rasulullah karena akhlak buruk sebagian kaum Muslimin.
Wallahu a’lam.
Sumber : bersamadakwah.net
from Jom Dakwah http://ift.tt/2v1d90a
via Kuliah Islam
No comments:
Post a Comment