Sunday, 27 August 2017
Membaca Alquran Harus Bersuara?
Normalnya membaca quran dilakukan sambil bersuara ya. Kenapa normalnya saat membaca quran harus seperti itu? Apakah boleh jika kita membaca quran tanpa bersuara? Mungkin kadang kita dihadapkan pada suasana yang membuat kita ragu-ragu mengeluarkan suara saat membaca quran. Terus harus gimana ya?
1. Bagian dari Adab
Membaca quran dengan bersuara, bahkan membaguskan suara adalah bagian dari adab membaca quran. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hiasilah Al Qur’an dengan suaramu.” (HR. Ahmad, Ibnu Majah, dan Al Hakim). Tetapi, dalam membaguskan suara juga harus hati-hati, jangan sampai melewati batas, riya’, sum’ah (membaca agar didengar orang), atau ujub (mengagumi diri sendiri).
2. Membangun suasana lebih khusyuk
Membaca quran dengan suara indah, syahdu, dan merdu, serta sesuai dengan hukum tajwid menjadi hal yang ideal. Karena baik orang yang membaca maupun mendengarkan, supaya dapat lebih khusyuk, nikmat, dan takut dengan firman-firman Allah ta’la.
3. Kalau tidak bersuara bisa dikatakan tidak membaca quran
Syaikh Ibnu Baz rahimahullah pernah mengatakan bahwa,”Berdzikir itu harus menggerakkan lisan dan harus bersuara, minimal didengar oleh diri sendiri. Orang yang membaca di dalam hati (dalam bahasa arab) tidak dikatakan Qaari. Orang yang membaca tidak dapat dikatakan sedang berdzikir atau sedang membaca Al Quran kecuali dengan lisan. Minimal didengar dirinya sendiri. Kecuali jika ia bisu, maka ini ditoleransi.” Wah, pentingnya membaca quran dengan bersuara, ternyata kalau tidak bersuara yang minimal bisa didengar diri sendiri, bisa dikatakan tidak membaca alquran.
Nah, kalau ada yang bingung karena membaca quran dengan bersuara dikhawatirkan menganggu orang lain, bisa membaca quran dengan suara minimal atau suara lirih (sirr). Haditsnya, “Ketahuilah, kalian semua sedang bermunajat kepada Allah, maka janganlah saling mengganggu satu sama lain. Janganlah kalian mengeraskan suara dalam membaca Al Qur’an,’ atau beliau berkata, ‘Dalam shalat’,” (HR. Abu Daud no.1332, Ahmad, 430, di-shahih-kan oleh Ibnu Hajar Al Asqalani di Nata-ijul Afkar, 2/16).
Membaca quran dengan suara sirr ini juga masih sesuai dengan tuntunan Rasulullah, kok. “Membaca Al Qur’an dengan suara keras, seperti bersedekah tanpa disembunyikan. Membaca Al Qur’an dengan lirih, seperti bersedekah dengan sembunyi-sembunyi” (HR. Tirmidzi no.2919, Abu Daud no.1333, Al Baihaqi, 3/13. Di-shahih-kan oleh Al Albani di Shahih Sunan At Tirmidzi).
Sumber : http://thayyiba.com
from Jom Dakwah http://ift.tt/2wJusXR
via Kuliah Islam
Labels:
Jom Dakwah,
Kuliah Islam
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment