DALAM perjalanan hidupnya, setan dikenal suka membangkang kepada Tuhannya. Apa yang diperintahkan oleh Allah, setan selalu bersikap acuh dengan merasa bahwa dirinya paling tinggi. Hal ini terbukti ketika setan dipinta untuk bersujud kepada nabi Adam AS, manusia pertama yang diciptakan oleh Allah dari tanah.
Ketika Allah SWT menyuruh setan untuk bersujud kepada nabi Adam, ia enggan melakukannya. Dia merasa dirinya paling mulia karena diciptakan dari api. Sedangkan nabi Adam hanya dari tanah. Semenjak itulah setan dikeluarkan dari surga oleh Allah.
Tidak berhenti disitu saja, setan pun akhirnya tidak terima. Ia meminta, agar ia bisa menghasut anak dan cucu dari nabi Adam agar dapat menemaninya di neraka kelak. Dan permintaan itu pun dikabulkan oleh Allah SWT.
Permintaan yang diajukan setan itu, kini sedang berlangsung kepada kita, keturunan dari nabi Adam. Telah banyak perkara yang nasibnya sama seperti nabi Adam, yakni melakukan kesalahan dengan mengabaikan perintah Allah. Sehingga, mereka terjerumus ke jalan yang sesat. Tapi, umat manusia sekarang ini, tidak semuanya dapat seberuntung seperti nabi Adam. Kebanyakan kita, tetap berada dalam kesesatan hingga tak bisa untuk kembali dalam kebenaran.
Awalnya memang kebanyakan manusia itu dirayu oleh hasutan setan agar melakukan kesalahan. Tapi, kini manusia di zaman sekarang sudah banyak yang telah diperbudak oleh hawa nafsu. Sehingga, mereka tidak ragu lagi untuk melakukan kesalahan. Seperti halnya korupsi, zina, mengadu domba bahkan mempersekutukan Allah dengan percaya kepada ramalan.
Dengan banyaknya manusia yang lebih mengikuti keinginan hawa nafsunya, setan-setan pun menangis. Kenapa? Karena mereka tidak dapat merayu lagi manusia. Hal ini menandakan bahwa kiamat itu sudah semakin dekat. Dan pada hari kiamat setan-setanlah yang akan masuk pertama kali ke dalam api neraka.
Itulah mengapa setan-setan kini mulai menangis. Tapi, hal yang dirasakan oleh setan itu berbanding terbalik dengan apa yang dirasakan oleh manusia. Mereka tidak menyadari akan hal itu. Mereka terlena akan indahnya dunia dan bangga dengan mengikuti hawa nafsunya. Tak tampak kesedihan dirawut wajahnya. Padahal azab telah menanti. []
Sumber : http://ift.tt/1xyt7Ll
from Jom Dakwah http://ift.tt/2uet4M0
via Kuliah Islam
No comments:
Post a Comment